JAKARTA, KOMPAS.com - Pancasila sebagai filsafat hidup bangsa Indonesia mengandung makna bahwa setiap aspek kehidupan kebangsaan, kemasyarakatan dan kenegaraan harus berdasarkan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan sosial.
Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum, Kementerian Dalam Negeri, Soedarmo dalam peringatan Hari Lahir Pancasila, di Jakarta, Kamis (1/6/2017).
"Pentingnya makna Pancasila bagi Indonesia itu juga sebagai respons atas perkembangan zaman serta keinginan kuat untuk menjadikan Indonesia berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan," kata Soedarmo.
Soedarmo mengatakan, peringatan hari lahir Pancasila harus menjadi momentum pentingnya keterlibatan seluruh komponen bangsa dalam merevitalisasi dan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila.
"Baik secara integral dan utuh dalam semangat ke-Bhinekaan Tunggal Ika dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata dia.
Soedarmo menambahkan, dalam peringatan hari lahir Pancasila ini akan dilaksanakan juga penandatanganan nota kesepahaman tentang kerja sama dalam penguatan ideologi Pancasila, wawasan kebangsaan, bela negara dan revolusi mental.
Nota kesepahaman itu antara Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dengan 63 rektor perguruan tinggi negeri dan swasta seluruh lndonesia serta insan pers.
"Tujuannya diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap upaya penguatan ideologi Pancasila, wawasan kebangsaan, bela negara dan revolusi mental," ujar mantan staf ahli Badan Intelijen Negara (BIN) tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.