Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap 2 Orang di Cipayung Terkait Bom Kampung Melayu

Kompas.com - 30/05/2017, 17:13 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap dua orang di kawasan Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (30/5/2017). Mereka adalah AS dan BF alias I yang ditangkap secara terpisah.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, mereka diduga terkait dengan teror bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) lalu.

"AS yang bersangkutan merupakan orang yang ditemui oleh Ahmad Sukri (pelaku bom Kampung Melayu)," ujar Setyo di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (30/5/2017).

AS ditangkap pukul 06.30 WIB.

(Baca: BNPT: Pelaku Bom Kampung Melayu Terorganisir, Bukan "Lone Wolf")

Setyo mengatakan, sebelumnya AS menyerahkan motor kepada R alias B, pria yang sebelumnya telah ditangkap Densus 88 di Cibubur.

Kemudian, siang harinya sekira pukul 10.30 WIB giliran BF yang diciduk Densus 88.

Ia ditangkap di rumah kontrakannya Jalan Masjid 3 Cipayung, Jakarta Timur. Sama seperti AS, BF juga kenal dengan Ahmad Sukri.

"BF menyimpan motor yang dititipkan Ahmad Sukri kepada R alias B melalui saudara A," kata Setyo.

Hingga kini, Densus 88 masih berada di lokasi penangkapan untuk mencari barang bukti.

Diberitakan, dua bomber menyerang Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) malam.

Mereka membawa bom panci berisi paku serta gotri dan melakukan pengeboman bunuh diri di dekat Shelter Transjakarta.

(Baca: Misteri Komplotan Teroris Kampung Melayu)

Bom tersebut menelan lima orang meninggal dunia. Dua orang di antaranya adalah pelaku.

Sementara tiga lainnya adalah anggota kepolisian. Selain itu, enam personel Polri serta lima warga sipil jadi korban luka.

Kompas TV Melawan Teror - Rosi bag 2
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com