Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Kapolri, Ini Alasan Teroris Jadikan Polisi sebagai Sasaran

Kompas.com - 26/05/2017, 22:45 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, sudah lama polisi menjadi sasaran utama kelompok teroris di Indonesia.

Teroris, kata dia, menganggap Indonesia adalah negara yang "thoghut" atau menyembah selain Allah.

Oleh karena itu, teroris menganggap siapapun yang mengabdi pada negara adalah kafir.

"Polisi dianggap antek-antek negara, kafir. Kan dia anggap Indonesia negara thoghut, siapapun anteknya, iblis, setan," ujar Tito dalam acara #KapolriDiRosi di Kompas TV, Jumat (26/5/2017) malam.

Hal tersebut karena ideologi Indonesia bukan berlandaskan agama, melainkan Pancasila.

Tito mengatakan, agenda teroris di Indonesia yakni menegakkan Indonesia sebagaimana ideologi mereka, yakni negara khilafah.

Baca: Apa Analisis Kapolri atas Peristiwa Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu?

Orang-orang dengan paham seperti itu mengkategorikan kafir menjadi dua bagian.

Pertama, ada kafir yang memusuhi mereka secara aktif sehingga harus dilawan.

Kedua, ada kafir yang tidak aktif menyerang, namun suatu saat akan ditundukkan.

"Polisi yang karena tugasnya menegakkan hukum dan memberantas teroris berada di garis terdepan, maka harus diserang pertama," kata Tito.

Serangam bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) malam terjadi saat ada kegiatan pawai obor menyambut bulan Ramadhan berlangsung di kawasan tersebut.

Tito mengatakan, tempat itu jadi sasaran karena puluhan polisi ditempatkan di sana untuk pengamanan kegiatan.

Baca: Di Mana Kapolri Saat Bom Meledak di Kampung Melayu?

Tanpa peduli kemungkinan juga berdampak ke warga sipil, teroris tetap melancarkan aksinya.

"Kalau ada orang Islam yang meninggal, itu collateral damage. Mereka dianggap akan masuk surga juga," kata Tito.

Kompas TV Ketiga polisi yang gugur dalam tugas akibat ledakan bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta, mendapat kenaikan pangkat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok Email Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok Email Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Nasional
KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

Nasional
Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com