Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Analisis Kapolri atas Peristiwa Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu?

Kompas.com - 26/05/2017, 21:45 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian memiliki analisis tersendiri mengenai aksi bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) malam.

Menurut Tito, teror di Kampung Melayu merupakan bagian dari fenomena serangan global.

"Mereka ini pendukung ISIS. Karena di tingkat pusat di Syria ditekan oleh Rusia dan negara barat, sehingga ada fenomena yang namanya desentralisasi," ujar Tito, di Kampung Melayu, Jumat (26/5/2017).

Dengan situasi ini, ISIS tersudut. Tito mengatakan, jaringan mereka di seluruh dunia ikut bergerak melawan dengan melancarkan aksi teror di sejumlah negara.

Sebelum teror di Jakarta, serangan teror terjadi di Inggris dan Filipina.

"Sentralnya diserang, mereka memecah dan memerintahkan sel-sel pendukung di berbagai negara untuk melakukan serangan untuk mengalihkan perhatian," papar Tito.

Baca: Di Mana Kapolri Saat Bom Meledak di Kampung Melayu?

Tito mengatakan, analisisnya ini berdasarkan dua bomber Kampung Melayu berinisial AS dan INS yang diketahui bagian dari jaringan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Tokoh JAD di Indonesia yang paling populer yakni terpidana kasus terorisme di Nusakambangan, Amman Abdurrahman.

JAD di Indonesia terhubung dengan warga negara Indonesia yang sudah mendeklarasikan diri bergabung dengan ISIS, yakni Bahrun Naim.

"Maka yang kita lihat (aksi teror) terjadi di Manchester, di Filipina, dan secara khusus di Indonesia, itu adalah sel yang terkait dengan individu bernama Bahrun Naim, WNI yang ada di Rakha, Suriah," ujar Tito.

Diberitakan, dua bomber menyerang Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) malam.

Baca: Begini Skenario Ledakan oleh Dua Pelaku Bom di Kampung Melayu

Mereka membawa bom panci berisi paku serta gotri dan melakukan pengeboman bunuh diri di dekat Shelter Transjakarta.

Bom tersebut menyebabkan lima orang meninggal dunia. Dua orang di antaranya adalah pelaku berinisial AS dan INS.

Sementara, tiga lainnya adalah anggota kepolisian. Selain itu, enam personel Polri serta lima warga sipil jadi korban luka.

Kompas TV Presiden Joko Widodo meminta masyarakat tetap tenang menghadapi kasus bom terminal Kampung Melayu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Nasional
Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Nasional
Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Nasional
Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Nasional
Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Nasional
Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Nasional
Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com