Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rabu Terakhir Tiga Bhayangkara Muda

Kompas.com - 26/05/2017, 18:15 WIB
Kompas TV Kampung Melayu Diguncang Ledakan

Menurut Suntana, Polri dan TNI siap menjaga keamanan dan kedaulatan negara supaya tidak diporakporandakan kelompok tertentu yang ingin membuat situasi negara jadi kacau. Polisi juga telah mendeteksi pergerakan jaringan pelaku teror.

”Kami minta doa mudah-mudahan anggota jaringan bisa tertangkap. Sudah ada beberapa kelompok yang ditengarai,” ujarnya.

Hal sama dikatakan Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat mengunjungi keluarga Gilang di kawasan Tebet. Ia mengajak warga untuk tidak takut dengan ancaman terorisme, tetapi juga tetap harus waspada.

Atas dasar apa pun, ujarnya, terorisme tidak bisa dibenarkan dan harus dilenyapkan. Semua itu bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. ”Para teroris seperti ini tak layak hidup di bumi Nusantara, hidup di Indonesia. Tidak layak. Kami tidak takut dan akan lawan,” katanya.

Anies Baswedan, gubernur terpilih DKI Jakarta 2017-2022, turut mengecam keras aksi itu. ”Saya ingin sampaikan kita mengecam keras dan tidak boleh gentar dan rasa takut. Harus kita lawan teroris dengan menunjukkan bahwa warga Jakarta cinta damai,” katanya seusai mengunjungi korban di RS Premiere Jatinegara.

Sebagai bentuk penghargaan negara, ketiga anggota polisi yang gugur tersebut mendapat kenaikan satu pangkat menjadi briptu anumerta. ”Semua mendapat penghargaan yang tinggi dari negara,” kata Suntana.

Sebelas terluka

Selain korban meninggal, 11 korban juga mengalami luka akibat bom bunuh diri itu. Mereka dirawat di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Rumah Sakit Premier Jatinegara, dan RS Budi Asih.

Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Pelayanan Keperawatan RS Polri Yayok Witarto mengatakan, keempat korban yang dirawat di RS Polri itu ditangani dokter spesialis bedah, ortopedi, dan bedah plastik.

Keempatnya mengalami luka di bagian wajah, tangan, dan perut. Kondisi keempat polisi tersebut juga relatif membaik dan sudah menjalani operasi.

Pada Kamis sore, semua korban luka dipindah ke RS Polri. Pertimbangannya adalah untuk alasan keamanan sekaligus kepentingan pemeriksaan, seperti disampaikan Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal M Iriawan seusai menjenguk empat polisi yang terluka di RS Polri.

Di tempat terpisah, Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Komisaris Besar Umar Shahab mengatakan, lima korban sipil sudah dalam kondisi tenang dan stabil. Mereka kemungkinan besar bisa kembali ke rumah masing-masing dalam 1-2 hari. (IRE/ILO/PIN/DEA/RWN/DNA/JOG/WIN/WAD/VIO)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 26 Mei 2017, di halaman 1 dengan judul "Rabu Terakhir Tiga Bhayangkara Muda".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com