JAKARTA, KOMPAS.com - Raja dan Ratu Swedia, Carl XVI Gustaf dan Silvia, akan menyambangi Indonesia pada 22-24 Mei 2017 mendatang.
Selain akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Raja dan Ratu Swedia itu akan bertemu Wali Kota Bandung Ridwan Kamil untuk makan siang dan berbincang seputar kerja sama yang bisa dilakukan di sejumlah bidang.
Direktur Eropa II Kementerian Luar Negeri, Tyas Baskoro Her Witjaksono Adji mengatakan, Bandung dipilih karena dianggap sebagai salah satu kota dengan inovasi terbaik di Indonesia.
"Ke sana lebih ke masalah riset dan teknologi serta inovasi. Bandung kan salah satu kota dengan teknologi yang maju di Indonesia," kata Witjak di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (18/5/2017).
Menurut Witjak, di dalam kerja sama itu, Swedia mengusung pendekatan yang disebut triple helix. Ini merupakan sinergi kerja sama antara pemerintah, akademisi, dan perusahaan.
"Dengan model triple helix semua pilar itu, semua hal bisa diselesaikan bersama," kata Witjak.
(Baca juga: Isu Lingkungan Hidup Daya Tarik Kunjungan Raja Swedia ke Indonesia)
Sedangkan Duta Besar RI untuk Swedia, Bagas Hapsoro, mengatakan bahwa Bandung dipilih karena kota "Paris Van Java" itu dianggap sebagai salah satu smart city di Indonesia.
"Bandung dinilai smart city, one of-lah. Sistem perkotaannya yang terintegrasi. Dari masalah transportasi, energi dan waste management, semua jadi satu," kata Bagas.
"Raja sampaikan pada kami, Wali Kota Bandung sebagai salah satu inovator ke depan. Karena latar belakangnya insinyur, arsitek, planologi. Nanti dia akan diundang ke Swedia tahun ini untuk kerja sama membangun kota terbesar kedua di Swedia yakni Goteborg," ucap dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.