Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sebut Dua Kepentingan Panaskan Situasi Menuju Pemilu 2019

Kompas.com - 17/05/2017, 17:46 WIB
Wisnu Nugroho,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyebutkan, situasi politik yang cenderung memanas di Indonesia sejak delapan bulan terakhir dapat dipetakan menjadi dua kepentingan saja, yaitu terkait kekuasaan politik dan ekonomi yang terganggu. 

"Ini framing situasi menuju 2019 (Pemilu 2019). Ada dua kepetingan, yaitu kepentingan kekuasaan politik dan kepentingan bisnis yang tidak nyaman," ujar Presiden dalam silaturahim dengan sejumlah pemimpin redaksi media massa di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/5/2017).

Untuk kepentingan kekuasaan politik, Jokowi tidak merinci.

Jokowi merinci kepentingan bisnis yang tidak nyaman karena sejumlah langkah yang dilakukan pemerintah.

Jokowi menyebut lima hal yang dilakukan pemerintah dan membuat sejumlah pihak merasa tidak nyaman atau terganggu kepentingannya.

(baca: Di AS, Menteri Susi Disebut Lebih Banyak Menenggelamkan Kapal daripada US Navy)

Lima hal itu adalah penindakan dan penenggelaman kapal-kapal yang melakukan pencurian ikan atau illegal fishing.

Berikutnya adalah pembubaran Petral yang dilakukannya di awal-awal pemerintahannya, rencana pembangunan kilang, pengaturan soal pangan dan distribusinya, dan terakhir soal daging.

(baca: Petral Dibubarkan, Pertamina Hemat Rp 250 Miliar Per Hari)

"Kepada Menteri ESDM, tugasnya pertama-tama adalah membubarkan Petral dan membangun kilang. Di dua hal ini, kepentingannya banyak banget. Saya akan masuk sampai ujung ke siapa. Kita tahu diputar-putar terus untuk urusan ini," ujar Jokowi.

Mengenai daging, Jokowi menyebut, pembenahan dilakukan karena dari sisi hulu, hilir, hingga lapak sudah dikuasai semuanya. 

Kompas TV Presiden Joko Widodo mengingatkan berbagai kalangan untuk tidak mudah terprovokasi. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com