Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Helmy Faisal Zaini menyampaikan dukungan serupa. PBNU, kata dia, sejak awal memang berkomitmen setia mengawal Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
"PBNU mengajak semua pihak untuk menahan diri agar tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang menginginkan perpecahbelahan bangsa. Perbedaan harus bisa kita jadikan sebagai khazanah yang justru memperkokoh tali ukhuwah, bukan malah memecah belah," ucap Helmy.
Sebagai langkah nyata mendukung pemerintah, Helmy memastikan PBNU secara pro aktif akan membangun halaqah kebangsaan dengan berbagai elemen bangsa
(Baca: MUI Minta Masyarakat Santun dalam Sampaikan Pendapat)
Sementara, Ketua Majelis Tinggi Agama Konghuchu Indonesia Uung Sendana L Linggarjati menilai, sikap tegas dari aparat bisa menjadi solusi jangka pendek untuk mengatasi potensi perpecahan yang saat ini ada di masyarakat.
Sementara untuk jangka panjang, para tokoh lintas agama banyak memberikan usulan seperti penanaman ideologi dan moral sejak usia dini.
Ia memastikan seluruh tokoh lintas agama yang hadir dalam pertemuan mendukung TNI-Polri menindak kelompok-kelompok yang dapat memecah belah persatuan, sebagaimana yang diperintahkan oleh Jokowi.
Ia pun menilai dukungan dari tokoh lintas agama ini bisa menjadi modal yang baik bagi kedua institusi untuk bekerja.
"TNI dan Polri tidak perlu ragu lagi karena didukung lintas agama," kata Uung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.