Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSAU Perintahkan Selidiki Kematian Anggota Yonko Paskhas di Malang

Kompas.com - 12/05/2017, 18:35 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memerintahkan proses penyelidikan atas kasus kematian Prajurit Kepala (Praka) Yudha Prihartanto, anggota Batalyon Komando (Yonko) 464 Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU.

Hadi telah memerintahan Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Udara (Danpuspomau) untuk melakukan proses penyelidikan tersebut.

Hal tersebut seperti disampaikan Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma Jemi Trisonjaya.

"KSAU sudah memerintahkan Danpuspomau untuk melakukan proses penyelidikan terhadap kasus yang menyebabkan meninggalnya Praka Yudha Prihartanto tersebut," kata Jemi melalui keterangan tertulis, saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (12/5/2017).

Jemi menuturkan, kejadian terjadi pada Kamis (11/5/2017), saat tiga orang perwira remaja Paskhas yakni Lettu MP, Letda AJ dan Letda IH mendapat perintah untuk membina Praka Yudha yang terjerat masalah utang piutang.

Korban ditanya oleh tiga perwira tersebut soal penggunaan uang. Menurut ketiga perwira, korban menjawab berbelit-belit. 

Korban lantas dihukum dengan dikurung di salah satu barak. 

(Baca: Diduga Dianiaya Seniornya, Seorang Anggota Paskhas TNI AU Tewas)

Namun, Praka Yudha kedapatan kabur melalui kaca nako dari kamar barak, tetapi bisa diamankan kembali.

Sekitar pukul 11.05 WIB, Praka Yudha meminta izin ke kamar mandi. Letda AJ mendapat tugas mendampingi Praka Yudha.

Letda AJ sempat menanyakan mengapa korban yang sudah 10 menit berada di dalam kamar mandi belum keluar juga.

Kemudian Praka Yudha keluar dari kamar mandi sambil berlari dan menabrak Letda AJ. Menurut Jemi, Letda AJ saat itu bertanya apakah korban bermaksud menyerangnya.

Korban disebut membantah dan menyatakan hendak bunuh diri sambil menusuk pisau komandonya ke tubuh sendiri.

"Letda AJ teriak untuk meminta bantuan ke anggota yang berada di luar barak dan segera di evakuasi ke RSAU Lanud Abdulrachman Saleh," ujar Jemi.

Namun, nyawa Praka Yudha tidak tertolong. Menurut Jemi, Komandan Korpaskhas sudah berada di lokasi untuk melihat dan mendengar secara langsung dari anak buahnya yang terlibat pembinaan tersebut dan tak ingin ada kesan kejadian tersebut ditutup-tutupi.

Jemi menyatakan, KSAU juga sudah menyampaikan permohonan maaf dan duka terhadap keluarga almarhum.

Kompas TV Upaya pengejaran terhadap para tahanan kabur dari rutan Polres Malang, Jawa Timur, membuahkan hasil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com