Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ren Muhammad

Pendiri Khatulistiwamuda yang bergerak pada tiga matra kerja: pendidikan, sosial budaya, dan spiritualitas. Selain membidani kelahiran buku-buku, juga turut membesut Yayasan Pendidikan Islam Terpadu al-Amin di Pelabuhan Ratu, sebagai Direktur Eksekutif.

Hidup yang Tuna Makna

Kompas.com - 09/05/2017, 18:02 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorHeru Margianto

Apakah tolok ukurnya? Siapa yang bisa menilainya? Ulamakah? Seorang kiyai? Cerdik cendekia? Pendeta? Bhante? Bhiksu? Sesosok Nabi?

Ada atau tanpa kehadiran kita, seperti apakah wajah dunia? Beragama atau tidak, akan bagaimanakah hidup jadinya? Berpancasila pun berpegangan wewarah, jadi apakah kita akhirnya? Antara sarjana S3 dan santri jebolan pesantren, siapa yang lebih keren?

Percaya atau tidak, suka maupun tak, semua jadi percuma bila kita gagal merenunginya.

Manusia memang makhluk sempurna. Orang Nusantara boleh merasa istimewa. Namun tanpa kesadaran yang mumpuni, jangan harap hidup kan berbaik hati.

Kita kadung lupa, bahkan teramat sering alpa, ada begitu banyak jasa manusia di masa lalu sana. Nun jauh di gerbong belakang sejarah, yang belum menamai daya ciptanya sebagai kerja pribadi; belum sempat mencicipi buah pikiran sendiri; belum lagi melihat hasil olah karsanya mengubah hidup insani.

Tapi rasa mereka cenderung terasah. Kerap diolah. Terbukti pada tinggalan artefak dan jejak langkahnya. Budi mereka berdaya. Jadi budaya.

Rasa hidup mereka terukir estetika seni yang terus mengalir. Keindahan pikiran, kejernihan hati, kesantunan laku, tertoreh pada dinding zaman di liang goa, di lembaran lontara, pada kelezatan masakan, serta kehalusan pekerti dan perasaan.

Kita kehilangan banyak hal tanpa disadari. Kita mencari sesuatu yang hilang entah di mana. Kita terus bertikai di hamparan tanah yang sama. Berebut air yang sama diminum. Bersengketa untuk udara yang dihirup. Saling membakar dengan api yang kita pantik dengan kemarahan. Bara paling dendam. Kesumat yang melumat.

Kita abai pada satu hal sederhana: betapa hidup bukan pergerakan logika dan akal semata, melainkan untaian panjang perjalanan rasa yang sambung sinambung jadi Cinta.

Saat ini, kita harus merancang bentuk kecerdasan, kearifan, dan kesadaran terkini. Jika masih ada remah kebijaksanaan dari masa ribuan tahun silam yang bisa kita terapkan, mari menerapkannya. Bila tidak, kita tak bisa terus menopang dagu. Menunggu waktu melindas kita jadi sejarah yang membatu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com