Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirjen PAS: Tak Semua Orang Bermasalah Harus Dipenjara

Kompas.com - 23/04/2017, 15:42 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Pemasyarakatan I Wayan Dusak menilai perlu adanya formulasi atau aturan baru guna mengatasi masalah kelebihan kapasitas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).

Hal itu disampaikan Wayan usai menghadiri perayaan hari Paskah di Lapas Klas I Cipinang, Jakarta Timur, pada Minggu (23/4/2017).

"Ini sedang diusahakan dengan melakukan sesuatu perubahan-perubahan aturan dan apapun yang bisa mengatasi persoalan ini," ujar Wayan.

Menurut Wayan, persoalan terkait kelebihan kapasitas Lapas dan Rutan tidak bisa jika hanya diselesaikan oleh Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

Wayan mengatakan, perlu dukungan dari lembaga dan pihak terkait guna mengatasi masalah tersebut.

Menurut Wayan, tidak semua pelaku tindak pidana sedianya dimasukkan ke dalam penjara. Oleh karena itu, bisa saja salah satu formulasi atau aturan yang baru nantinya menekankan untuk tidak memenjarakan pelaku yang melakukan tindak pidana ringan.

"Sebenarnya ada beberapa pasal-pasal di dalam KUHP itu yang menyatakan bahwa orang itu boleh tidak ditahan, hal-hal yang seperti inilah yang harus bisa kita koordinasikan dengan jajaran penegak hukum lainnya," kata Wayan.

"Jadi tidak semua orang bermasalah dengan hukum, bahkan pelanggaran kecil itu harus bermuara di Lapas," tambah Wayan.

Berdasarkan data Kemenkumham, tercatat bahwa saat ini terdapat 215.812 warga binaan. Sementara kapasitas lapas dan rutan di seluruh Indonesia hanya menampung 119.000 warga binaan. Wayan menambahkan, kebanyakan warga binaan itu terkait kasus Narkotika.

"50 persen penghuni di Lapas Rutan itu adalah terkait dengan narkoba," kata Wayan.

Sementara Menkumham Yassona H Laoly menyampaikan, kepenuhan kapasitas lapas dan rutan menjadi tantangan jajarannya agar tetap menghadirkan pemasyarakatan yang bersih dari suap dalam melayani publik dengan baik.

"Saya berharap selalu ada semangat yang kuat dalam setiap jiwa pemasyarakatan untuk menghadirkan pemasyarakatan yang lebih baik," ucap Yasonna saat memberikan sambutan acara Paskah melalui teleconfrence.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com