Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga “Kartini” di Amerika Serikat

Kompas.com - 21/04/2017, 06:49 WIB

Raden Ajeng Kartini dikenal sebagai pahlawan nasional yang memperjuangkan hak-hak kaum perempuan Indonesia di masa ketika budaya patriarki begitu kuat mengikat masyarakat di tanah Jawa.

Semangat dan pemikirannya yang progresif pada zamannya meletikkan perjuangan kaum perempuan Indonesia untuk berkiprah lebih luas di tengah masyarakat. Semangat 

Semangat Kartini tidak hanya terejawantahkan pada perempuan-perempuan Indonesia yang hidup di negeri ini. Di Amerika Serikat ada tiga wanita yang terus membawa semangat Kartini. Mereka adalah Livi Zheng,  Juliana Wijaya, dan Desiana Pauli Sandjaja.

Ketiganya memiliki latar belakang berbeda, tapi dengan passion yang sama dengan Kartini: pendidikan. Melalui bidang karya masing-masing, mereka tak henti mempromosikan Indonesia di Amerika Serikat dan dunia internasional.

Kali ini ketiganya berkolaborasi untuk mengabadikan kebudayaan Bali melalui film Bali: Beats of Paradise yang rencananya akan dirilis bulan Mei 2017 ini.

Melalui surat elektronik Livi menuturkan, Bali: Beats of Paradise adalah sebuah film bertemakan gamelan dan tarian Bali. Film ini bukan hanya akan didistribusikan ke publik, tapi juga akan menjadi bagian dalam kurikulum kelas yang diajarkan di University of California-Los Angeles (UCLA) dan University of Washington-Seattle (UW-Seattle) di tahun ajaran 2017-2018 nanti.

Livi Zheng

Sutradara film Bali: Beats of Paradise adalah Livi Zheng. Ia sudah menjadi dosen tamu dan pembicara di lebih dari 20 universitas, di antaranya University of Southern California, New York Film Academy, Los Angeles City College, dan Communication University of China.

DOK. LIVIANA ZHENG Desiana Pauli Sandjaja.
Seperti Kartini, Livi memiliki daya juang yang tinggi. Ia sebetulnya adalah seorang sarjana ekonomi yang memutuskan untuk mengejar mimpinya menjadi sutradara film di Hollywood, walaupun ia tahu persaingan di industri film sangatlah berat.

Di Hollywood sutradara wanita masih jarang. Pada tahun 2013 dari 100 Top-Grossing Movies of the Year, hanya dua film yang disutradarai oleh sutradara wanita. Hal tersebut tidak menghalangi Livi untuk mengejar mimpinya. 

Di awal perjuangannya, skenario Livi pernah ditolak 32 kali. Tapi Livi terus berjuang sampai film Brush with Danger diproduksi dan masuk seleksi nominasi piala Oscar.

Livi, penyandang gelar Master di bidang Film Production dari University of Southern California tersebut selalu berusaha untuk memasukan unsur Indonesia di setiap film yang digarapnya.

Di film terbarunya, Insight, ia memasukkan unsur pencak silat. Livi menggandeng Yayan Ruhian untuk berkolaborasi dengan penata laga Hollywood lainnya untuk mengkoreografi adegan laga. Proyek layar lebar bertema karapan sapi yang sedang digarap Livi ini akan syuting di Madura.

Livi juga merilis sebuah film berjudul LA’s Gateway to Indonesia yang diproduksi bersama Konsulat Jenderal Republik Indonesia Los Angeles. Film ini menampilkan keindahan panorama Indonesia seperti Gunung Bromo, Bali, hingga suasana kabupaten Blitar yang terus berkembang sejak dibangunnya jalur lintas selatan.

Juliana Wijaya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com