Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana Tegaskan Pemindahan Ibu Kota Perlu Kajian Mendalam

Kompas.com - 07/04/2017, 19:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Istana Kepresidenan menyebut wacana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah, sudah lama disuarakan namun sampai saat ini masih dalam tahap kajian.

Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi mengatakan, wacana pemindahan ibu kota muncul beberapa waktu lalu ketika Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Palangkaraya.

"Wacana ini muncul ketika Presiden beberapa waktu lalu, bukan tahun ini ya, tahun kemarin, berkunjung ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah, itu muncul di sana bahwa ada keinginan masyarakat di sana yang mengacu pada statement yang pernah dikeluarkan oleh Bung Karno, untuk dijadikannya ibu kota negara di Palangkaraya," kata Johan.

Namun, ia menegaskan bahwa memindahkan ibu kota bukan persoalan kecil melainkan membutuhkan kajian yang sangat mendalam.

"Saya dengar Menteri Bappenas sudah diminta untuk melihat peluang itu, mengkaji," katanya.

(Baca: Pemindahan Ibu Kota ke Palangkaraya Dikaji Bappenas)

Johan mengatakan, sempat ada keinginan termasuk dari masyarakat Palangkaraya untuk menjadikan wilayah itu sebagai ibu kota negara karena letaknya yang berada di garis khatulistiwa.

Meski begitu, Johan menilai Palangkaraya belum cukup siap untuk dijadikan ibu kota negara.

"Ya kalau soal siap enggak siap ya saya kira belum siaplah. Kalau memindahkan ibu kota kan perlu bicara dengan DPR, bicara dengan macam-macam. Tapi wacana itu pernah muncul," katanya.

(Baca: Kepala Bappenas Sambut Positif Pidato Megawati soal Pemindahan Ibu Kota)

Presiden, kata Johan, masih memerintahkan kepada Menteri Bappenas untuk mempelajari dan melakukan kajian terkait hal itu.

Kompas TV Banjir menggenangi ratusan rumah warga di kelurahan bereng Bengkel, Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Genangan banjir juga menutup akses jalan raya menuju kota palangkaraya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com