"Kalau Fahri batuk, tulangnya pasti ada patah atau geser," tutur Sri saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Kamis (6/4/2017).
Sejak usia 4 tahun, tulang Fahri mendadak menjadi rapuh akibat mengidap penyakit osteogenesis imperfecta hingga tidak kuat lagi menopang berat tubuhnya sendiri. Penyakit ini yang membuat Fahri tidak mampu berjalan seperti anak normal pada umumnya.
Selain itu, tulang-tulangnya juga mudah patah. Sudah tidak terhitung jumlah tulang Fahri yang patah baik disengaja atau tidak.
Yang masih diingat oleh Sri di antaranya adalah 6 patahan di tulang rusuk depan, empat patahan di tulang kering dan sejumlah patahan di bahu kiri dan kanan, rusuk belakang, tangan kiri dan kanan, siku kiri dan kanan serta bagian paha.
Selengkapnya baca Setiap Batuk, Tulangnya Patah, Bocah Ini Mengaku Ingin Mati Saja
5. Akhir perjuangan Fidelis
Fidelis Arie Sudewarto (36) hanya bisa pasrah. Sejak petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sanggau menangkapnya pada 19 Februari 2017 karena menanam 39 batang pohon ganja (cannabis sativa), saat itu pula upayanya merawat sang istri, Yeni Riawati, berakhir.
Fidelis, seorang pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sanggau ini menanam ganja untuk mengobati istrinya yang didiagnosa menderita syringomyelia, tumbuhnya kista berisi cairan atau syrinx di dalam sumsum tulang belakang.
(Baca selengkapnya: Akhir Perjuangan Fidelis Merawat Sang Istri dengan Ganja (Bagian 1)
Sejak didiagnosa menderita syringomyelia pada Januari 2016, Yeni dirawat sendiri di rumah oleh Fidelis. Untuk membantunya, setiap hari Fidelis mendatangkan perawat ke rumahnya untuk melakukan perawatan terhadap Yeni.
Selain itu, Fidelis juga melakukan perawatan sendiri dengan menggunakan dua panduan perawatan penderita penyakit syringomyelia dari dua situs milik Amerika Serikat. Dia juga mengumpulkan buku-buku dan literatur tentang ganja. Semua dipelajari Fidelis secara otodidak.
(Baca kisahnya: Akhir Perjuangan Fidelis Merawat Sang Istri dengan Ganja (Bagian 2)
Minggu pagi, 19 Februari 2017, dua orang petugas dari BNN Kabupaten Sanggau mendatangi kediaman Fidelis Arie Sudewarto. Rumah itu berada persis di pinggir jalan utama menuju ibukota Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
Kakak kandung Fidelis, Yohana LA Suyati sempat menyampaikan kepada petugas BNN bahwa pihak keluarga tidak sanggup untuk merawat Yeni. Bukan karena tidak mau merawat, tapi karena kondisi Yeni yang selalu mendapat perlakuan khusus ketika dirawat Fidelis.
"Di kamar itu sudah dipasang pengatur suhu, kalau kepanasan sedikit saja kulit Yeni itu mengelupas. Pernah suatu waktu listrik mati dan badannya biru semua. Nah yang begitu-gitu itu kan kami (keluarga) tidak mengerti menanganinya. BNN juga gak ngerti, dikiranya hanya sakit ya sakit begitu saja," ujar Yohana.
Selengkapnya baca Akhir Perjuangan Fidelis Merawat Sang Istri dengan Ganja (Bagian 3) dan Akhir Perjuangan Fidelis Merawat Sang Istri dengan Ganja (Bagian 4)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.