Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Ditutup Sepihak, DPD Kembali Ricuh

Kompas.com - 03/04/2017, 21:55 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat paripurna Dewan Perwakilan Daerah (DPD) kembali ricuh. Setelah sempat diskors sekitar pukul 17.00 WIB hingga 19.00 WIB, paripurna kembali dibuka oleh Wakil Ketua DPD GKR Hemas.

Pada kesempatan tersebut, ia membacakan putusan Mahkamah Agung (MA) soal pembatalan Tata Tertib DPD Nomor 1 Tahun 2016 dan Tata Tertib DPD Nomor 1 Tahun 2017.

Putusan tersebut, menurut GKR Hemas, otomatis memberlakukan kembali Tata Tertib DPD Nomor 1 Tahun 2014.

Hemas pun langsung mengetuk palu sidang dan keluar dari ruangan. Hal itu memicu kericuhan peserta paripurna.

"Dengan putusan MA Nomor 20 dan 38, MA telah memutuskan, maka Tatib Nomor 1 Tahun 2014 sudah berlaku. Sudah, begitu saja," ujar Hemas seusai meninggalkan ruang rapat paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/4/2017).

Sejumlah anggota merasa keberatan dengan keputusan sepihak Hemas dan mendesak Wakil Ketua DPD Farouk Muhammad untuk mencabut keputusan Hemas.

Ketua DPD Mohammad Saleh absen dalam persidangan karena tengah dirawat di rumah sakit. Oleh karena itu, tinggal Farouk pimpinan yang tersisa. Protes pun dilayangkan sejumlah anggota.

"Yang dilakukan beliau melanggar tata tertib," kata anggota DPD dari Nusa Tenggara Timur (NTT) Ibrahim Agustinus Medah.

Farouk pun meminta anggota mengacungkan tangan jika setuju keputusan Hemas dicabut. Farouk sempat menyampaikan bahwa ia tidak bisa mencabutnya secara sepihak pula karena keputusan pimpinan DPD harus diambil secara kolektif kolegial.

Namun, sejumlah anggota DPD mulai berdiri dan menyatakan setuju terhadap usulan agar Farouk mencabut keputusan Hemas.

"Tadi sudah lihat mayoritas forum menginginkan Pak Farouk mencabut penutupan sidang yang ilegal. kalau mau konsultasi dulu dengan Hemas, itu salah. Paripurna adalah keputusan mayoritas," ucap anggota DPD dari Sulawesi Utara, Benny Rhamdani.

(Baca juga: Dihujani Interupsi, Paripurna DPD Belum Sepakati Agenda Pembahasan)

Perdebatan kembali liar saat mulai membahas soal agenda rapat. Farouk pun memutuskan untuk kembali melakukan skorsing selama 15 menit dan mengumpulkan sejumlah perwakilan ke atas panggung.

Namun, skorsing diperpanjang selama 60 menit karena merasa waktu skorsing 15 menit belum cukup.

"Lobi tidak semudah yang kita pikirkan. Karena itu lobi diperpanjang satu jam. Kami kira harus bicara di ruangan," kata Farouk. Persidangan pun diskors.

(Baca juga: "Magnet Kekuasaan Telah Merasuki DPD hingga ke Nadi Mereka...")

Kompas TV Anggota DPD Banting Rekan di Ruang Sidang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com