Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bambang Asrini Widjanarko
Kurator seni

Kurator seni, esais isu-isu sosial budaya, aktivis, dan seorang guru. Kontak: asriniwidjanarko@gmail.com

Seni Tokoh dan Tokoh Seni, Antara Castro, Obama, Putin, dan Soekarno

Kompas.com - 29/03/2017, 10:46 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAmir Sodikin

Obama adalah Presiden yang gemar bermanuver politik dengan seni rupa. Mungkin, ia terinspirasi dari poster wajahnya kala menjadi kandidat presiden.

Ia, seperti dikatakan salah seorang kritikus dunia, bisa jadi seorang “kurator seni yang terampil”. Karena Presiden AS keturunan Afro-Amerika ini dengan lihai dan berulang kali secara halus berdiplomasi lewat lukisan.

Salah satunya dalam lawatannya ke Kuba Februari 2016 lalu. Obama, waktu itu menyeleksi backdrop lukisan yang tepat dalam jumpa pers-nya dengan para aktivis politik di kedutaan AS di Havana.

Obama pun mengundang pelukis pembangkang Michel Mirabal dengan karyanya “My New Friend” yang mengabstrasikan warna-warna bendera AS plus Kuba sekaligus di jumpa pers.

Obama menghormati Castro, dengan warna bendera Kuba yang tertera di kanvas Mirabal dan warna bendera AS samar-samar. Sebuah tindakan yang cerdik, mengapresiasi para pembangkang politik yang melawan pimpinan otoriter negara Kuba tersebut tanpa membuat malu tuan rumah.

Bagaimana dengan Vladimir Putin? Pemimpin Rusia yang memegang sabuk hitam beladiri Judo, yang sampai sekarang oleh netizen dan media sejagat disebut the most Russian macho-man ini tak mau kalah.

Sejak 2009, ia harus menandingi ketenaran Obama. Putin membuktikan bahwa jiwanya punya sensitivitas seni, tidak melulu maniak olah raga beladiri.

Ia melukis sendiri sebuah karya dan dilelang di sebuah acara amal! Putin yang berjiwa muda, yang selalu tampil memesona memperoleh 750.000 euro atau setara Rp 10,8 miliar dari karyanya itu.

Banyak pengamat seni harus mengelus dada dengan kualitas karya Putin, yang disebut sekadar “basa-basi”, bagai seorang pelukis pemula yang kebetulan menjadi seorang presiden.


Gaya Soekarno

Kita patut berbangga, Soekarno berbuat lebih dari para pemimpin dunia itu. Menggunakan seni rupa dalam diplomasi politik tingkat tinggi, seperti memasang lukisan pelukis Henk Ngantung di Istana Negara.

Sebuah lukisan lelaki bugar bertelanjang dada sedang memegang busur panah karya tahun 1945. Sebagai simbol kebebasan dan tenaga muda untuk menuju visi baru sebagai sebuah bangsa yang baru lahir.

Lukisan itu, tak tanggung-tanggung dijadikan backdrop jumpa pers dengan mengundang pewarta seluruh dunia tentang kemerdekaan Republik Indonesia.

Soekarno benar-benar jatuh cinta pada seni, secara otomatis ia adalah seorang pelukis yang berbakat dan seorang patron seni di Indonesia yang hebat.

Masyarakat pada Agustus 2016 lalu di Galeri Nasional Indonesia (GNI) sudah menyaksikan salah satu karyanya berjuluk “Rini” (1958). Ia berkolaborasi dengan pelukis Istana Presiden, salah satu maestro pelukis realis kita, Dullah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com