Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat "S600 Pullman Guard" Jokowi Mogok

Kompas.com - 22/03/2017, 17:34 WIB

KOMPAS - Mobilitas Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla selama ini dikenal sangat tinggi. Sejak dilantik 20 Oktober 2014, keduanya "tancap gas" untuk memacu kinerja agar "kerja, kerja, dan kerja" yang dicanangkan di awal pemerintahan tidak hanya menjadi slogan belaka, tetapi juga menjadi semangat untuk mencapai hasil nyata.

Kerja keduanya tentu harus ditopang penuh oleh Sekretariat Presiden dan Sekretaris Militer Presiden yang menyediakan dan mendukung mobilitas keduanya.

Selain pesawat kepresidenan, ada juga mobil kepresidenan dan akomodasi lainnya serta perangkat. Mobil kepresidenan menjadi motor utama dalam gerak langkah Presiden dan Wakil Presiden dalam membantu kerja kerasnya.

Ada delapan mobil kepresidenan yang biasa dipakai kepala negara dan kepala pemerintahan. Jenisnya di antaranya sedan Mercedes-Benz S600 Pullman Guard, Jeep Mercy G 500, dan Mercy Limousine.

Kepala Sekretariat Presiden Darmasyah Djumala, Selasa (21/3), mengatakan, dari delapan mobil kepresidenan, salah satunya kini baru akan dikembalikan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono setelah dipinjamkan oleh Sekretariat Negara saat pergantian pemerintah pada Oktober 2014.

Saat ini, tujuh kendaraan kepresidenan ini secara bergantian dipakai Presiden dan Wakil Presiden. "Semua mobil itu dibeli 2007 dan dipakai 2008," ujar Darmasyah.

Dengan usia kendaraan serta intensitas pemakaian yang tinggi, sebenarnya tidak layak untuk standar very very important person (VVIP) sekelas presiden. Namun, Presiden Jokowi belum berkenan mengganti dengan kendaraan baru.

Meskipun ada usulan untuk mengganti mobil kepresidenan, Presiden Jokowi dan Wapres Kalla masih belum mau. Pertimbangannya, kondisi keuangan negara masih belum memungkinkan.

"Karena itu, kami berusaha menjaga perawatan kendaraan secara teratur agar tetap bisa dipakai Presiden dan Wakil Presiden menjalankan tugas-tugasnya," kata Darmasyah.

Namun, sebaik-baiknya perawatan, kendaraan itu tetap "lelah", Setidaknya, empat kali mobil kepresidenan Jokowi mogok saat ditumpangi melakukan kunjungan kerja.

Selain dua kali di Jawa Tengah, juga di Magetan, Jawa Timur. Terakhir kali, saat Presiden akan kembali ke Jakarta menuju Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (18/3) siang.

Mercedes-Benz S600 Pullman Guard "Indonesia 1" yang kerap dinaiki Presiden Jokowi mogok di tengah perjalanan. Waktu itu, Jokowi baru meresmikan PLTG Mempawah.

Saat dimintai komentar mengenai mobil kepresidenan yang mogok, Wapres Kalla mengatakan bahwa mobil yang digunakannya bersama Presiden memang sudah berusia 10 tahun.

Namun, sepanjang dirawat baik, semestinya masa pakainya cukup panjang. Pasalnya, sehari-hari, tidak semua mobil kepresidenan harus menempuh jarak jauh, seperti dalam perjalanan keluar kota.

Kalla mencontohkan, mobil dinasnya lebih banyak digunakan dari rumah ke kantor dan sebaliknya.

"Kecuali kalau ke luar daerah, lain lagi. Tentu harus ada mobil yang lebih baik lagi," ucapnya.

Menurut Sekretaris Kabinet Pramono Anung, mobil kepresidenan yang digunakan Presiden Jokowi setidaknya memang sudah empat kali mogok. Kejadian terakhir adalah saat digunakan di Magetan, Jatim, dan saat di Mempawah, Kalbar.

Karena dinilai sudah tua, beberapa staf pernah mengusulkan penggantian. Namun, Presiden Jokowi justru menolaknya mentah-mentah.

"Presiden justru menanyakan, apakah masih ada mobil kepresidenan lainnya yang bisa diperbaiki dan digunakan," ujar Pramono.

Saat mobil kepresidenan mogok, tentu yang harus diantisipasi Paspampres, Sekpres, serta Sesmil tidak hanya mobil cadangan, tetapi juga keamanan terhadap Presiden-Wapres.

(NDY/INA)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 22 Maret 2017, di halaman 3 dengan judul "Saat "S600 Pullman Guard" Jokowi Mogok".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com