JAKARTA, KOMPAS.com - Satu unit mesin sedot air portable milik Unit Pelaksana Teknis (UPT) pemadam kebakaran Cinere dikerahkan guna menguras air yang menggenang di liang lahat utama yang disiapkan untuk peristirahatan terakhir mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) almarhum KH Hasyim Muzadi.
Liang lahat tersebut berlokasi di sebelah gedung Sekolah Tinggi Kulliyatul Quran yang ada di area kompleks Pesantren Al Hikam 2, Jalan H Amat, Kelurahan Kukusan, Beji Kota, Depok, Jawa Barat.
Komandan regu UPT Pemadam Cinere, Boim mengatakan, pihaknya sebelumnya mendapatkan kabar melalui sambungan telefon dari petugas Kantor Dinas Pemadam Kota Kembang untuk begerak ke kediaman Hasyim Muzadi.
Petugas tersebut, kata Boim, menginformasikan bahwa liang lahat utama yang telah dipersiapkan keluarga tidak hentinya mengeluarkan air. Oleh karena itu, dibutuhkan bantuan untuk melakukan pengurasan.
Menurut Boim, pengurasan air yang menggenang tidak akan memakan waktu lama. Namun menurut Boim, hal ini berbeda pada makam tersebut. Sebab air yang ada di liang lahat itu tetap menggenang meskipun sudah dilakukan penyedotan sejak bebebrapa menit lalu.
"Kalau air diam, cepat, tapi karna air mengalir makan waktu juga," kata dia.
Untuk diketahui, kondisi tanah pada liang lahat utama itu dulunya merupakan bekas rawa. Oleh karena itu, ketika dilakukan penggalian maka tanah tersebut masih me geluarkan air, karen di dalam tanahnya masih menyimpan air.
Pihak keluarga juga telah menyiapkan liang lahat cadangan yang berlokasi tepat di sebelah utara Masjid Pesantren Al Hikam 2 yang masih berada di area kompleks tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.