Kehadiran Suyanto di persidangan ini membawa gelak tawa di ruang sidang. Sikap dan jawabannya yang polos membuat seisi ruang sidang tak bisa menahan geli.
Baca selengkapnya pada kumpulan berita sidang Ahok.
3. Lulung dipecat
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Abraham Lunggana atau dikenal sebagai Lulung, dipecat dari partai berlambang kakbah tersebut.
Pemecatan itu terkait dengan sikap politik Lulung, yang tidak mau mendukung pencalonan Ahok sebagai calon gubernur pada Pilkada DKI Jakarta. Pemecatan dilakukan oleh pengurus PPP hasil Muktamar Jakarta yang dipimpin Djan Faridz.
Bukan hanya lulung yang dicoret, DPP PPP kelompok Djan juga menyudahi sembilan anggota Fraksi PPP di DPRD DKI.
PPP saat ini memiliki dualisme kepengurusan, yakni kubu Djan Faridz dan Romahurmuziy. Sejak awal terjadi konflik kepengurusan itu, Lulung sudah setia bersama dengan Djan Faridz. Lulung menjabat sebagai Ketua DPW PPP DKI Jakarta dalam kepengurusan PPP yang dipimpin Djan.
Setelah dipecat, Lulung teguh pada pendiriannya untuk tidak mendukung pencalonan Ahok. Ia mengaku sudah lama meminta kepada Djan untuk dipecat.
"Jangan paksa saya untuk mendukung Ahok, karena saya bertanggung jawab kepada umat dan Allah SWT. PPP adalah partai yang berasaskan Islam," ujar Lulung.
Pada suatu waktu, Lulung memperlihatkan tiga jari yang menandakan simbol OK OCE, simbol yang digunakan oleh calon gubernur dan wakil gubernur Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Penyanyi Giring Ganesha, vokalis grup musik Nidji, dilaporkan ke Bawaslu DKI Jakarta atas dugaan politik uang.
Koordinator Divisi Hukum dan Penindakan Pelanggaran Bawaslu DKI Jakarta Muhammad Jufri mengatakan, Giring dan dua orang lain disebut telah membagikan bahan kebutuhan pokok dengan memakai baju kotak-kotak khas cagub-cawagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.
"Yang dilaporkan itu dugaan politik uang, pembagian sembako di Kampung Melayu. Salah satu yang dilaporkan itu Saudara Giring," kata Jufri saat dihubungi Kompas.com, Selasa (14/3/2017).
Secara terpisah, Giring Ganesha, membantah dugaan melakukan politik uang itu. Ia menjelaskan, kedatangannya ke Kampung Melayu, Jakarta Timur, Jumat (10/3/2017) lalu, murni hanya untuk kegiatan sosial.