Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17 Duta Besar Dilantik Presiden Jokowi

Kompas.com - 13/03/2017, 14:38 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo melantik 17 Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) untuk negara-negara sahabat di Istana Negara, Jakarta, Senin (13/3/2017) siang.

Prosesi pelantikan diawali dengan pembacaan Keputusan Presiden Nomor 32p Tahun 2017 dan Nomor 35p Tahun 2017 tentang Pengangkatan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh oleh Deputi Bidang Administrasi dan Aparatur Kementerian Sekretariat Negara Cecep Setiawan.

Setelah pembacaan keppres, prosesi pelantikan dilanjutkan dengan pengambilan sumpah jabatan di depan rohaniwan, dengan kitab suci agama masing-masing dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi.

Acara pun diakhiri dengan penandatanganan berita acara pengambilan sumpah jabatan dan sesi pengucapan salam.

Adapun, 17 duta besar yang dilantik, yakni :

1. Drs. Hasan Kleib sebagai LBBP RI untuk Swiss, berkedudukan di Permanent Mission of The Republic of Indonesia (PTRI) Jenewa,

2. Drs. Priyo Iswanto sebagai LBBP RI untuk Kolombia, berkedudukan di KBRI Bogota,

3. Mayjen TNI (Purn) Dr. Ir. Arief Rachman, MM, MBA, sebagai LBBP RI untuk Republik Islam Afganistan, berkedudukan di KBRI Kabul,

4. Drs. Rahmat Pramono, MA, sebagai LBBP RI untuk Kazakhstan merangkap Tajikistan, berkedudukan di KBRI Astana,

5. Prof. Dr. Ikrar Nusa Bhakti, sebagai LBBP RI untuk Tunisia, berkedudukan di KBRI Tunis,

6. Drs. Nur Syahrir Rahardjo, sebagai LBBP RI untuk Kerajaan Bahrain, berkedudukan di KBRI Manama,

7. Tantowi Yahya sebagai LBBP RI untuk Selandia Baru merangkap Samoa dan Kerajaan Tonga, berkedudukan di KBRI Wellington,

8. Drs. Darmansjah Djumala, MA, sebagai LBBP RI untuk Austria merangkap Slovenia, berkedudukan di KBRI Wina dan Wakil Tetap untuk PBB,

9. Drs. Sahat Sitorus, sebagai LBBP RI untuk Timor Leste, berkedudukan di KBRI Dili,

10. Drs. Yohanes Kristiarto Soeryo Legowo, sebagai LBBP RI untuk Australia, berkedudukan di KBRI Canberra,

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com