Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Kasus E-KTP, Kekhawatiran Akan Guncangan Politik, dan Pertemuan Jokowi-SBY

Kompas.com - 10/03/2017, 10:52 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perhatian publik pada Kamis (9/3/2017) kemarin, tertuju pada sidang perdana kasus dugaan korupsi proyek Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik atau e-KTP yang digelar Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.

Yang ditunggu publik, nama-nama yang diduga menerima fee dari proyek e-KTP.

Sebelumnya, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo berharap, setelah terungkapnya nama-nama itu, tidak ada guncangan politik. 

Sebanyak 51 anggota Komisi II DPR RI periode 2009-2014 diduga kuat mendapat kucuran dana proyek e-KTP.

Dalam kasus ini, dua pejabat Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Sugiharto dan Irman, duduk sebagai terdakwa.

Perhatian teralih kepada Jokowi dan SBY

Menjelang siang, perhatian justru teralih pada pertemuan Presiden Joko Widodo dan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono.

(Baca: Ketika SBY Lebih Bicara daripada Jokowi)

Pukul 11.00 WIB, sekitar satu jam setelah fokus tertuju ke Pengadilan Tipikor, muncul informasi bahwa Presiden Jokowi dan SBY akan bertemu. Pertemuan keduanya dinanti-nanti setelah sejak awal Februari lalu, SBY menyatakan keinginan bertemu Jokowi.

Keduanya dijadwalkan bertemu pukul 12.00 WIB, tepat pada jam makan siang.

"Pak SBY meminta bertemu Pak Jokowi dan diterima siang ini (kemarin) oleh Pak Jokowi," ujar Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi Saptopribowo, kepada Kompas.com, Kamis siang.

Sebelumnya, SBY menyatakan ingin blakblakan kepada Jokowi soal sejumlah tudingan yang diarahkan kepadanya. Salah satunya adalah tudingan bahwa SBY merupakan dalang dari aksi-aksi pada November dan Desember 2016.

Peserta aksi menuntut polisi menangkap dan memenjarakan Basuki Tjahaja Purnama atas perkara dugaan penodaan agama.

Seusai diterima Presiden Jokowi di Istana Merdeka sekitar pukul 12.20 WIB, keduanya berbincang selama sekitar 15 menit di dalam ruangan.

(Baca: Yang Berbeda dari Pertemuan Jokowi dan SBY...)

Halaman:


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com