Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambut Raja Salman, Pidato Ketua DPR Singgung Sejarah Hubungan Indonesia-Saudi

Kompas.com - 28/02/2017, 18:28 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia dianggap memiliki sejarah hubungan kerja sama yang baik dengan Arab Saudi. Tak terkecuali dalam konteks parlemen.

Sejarah hubungan kerja sama kedua negara tersebut nantinya juga akan disinggung dalam pidato Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto saat menyambut kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud.

Rencananya, pidato Novanto itu akan dibawakan selama sekitar 10 menit.

"Raja (Arab Saudi) telah melakukan napak tilas 47 tahun lalu, raja sebelumnya sudah ke sini," kata Novanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/2/2017).

Beberapa hal lain juga akan ikut disinggung Ketua Umum Partai Golkar itu melalui pidatonya seperti terkait investasi di bidang ekonomi, penguatan hubungan bilateral kedua negara, permasalahan tenaga kerja, hingga haji.

(Baca: Kisah tentang Rombongan "Jumbo" Raja Arab Saudi)

Novanto berharap Pemerintah Arab Saudi dapat berbaik hati memberikan penambahan kuota haji dengan mempertimbangkan jumlah jamaah haji Indonesia yang sangat banyak.

"Kuota yang sudah diberikan tentu kita berikan apresiasi, tapi harapan kita untuk tidak disejajarkan dengan negara lain yang pengirimannya lebih banyak dari negara Islam lain," ucap Politisi Partai Golkar itu.

Raja Salman rencananya akan mengunjungi Gedung MPR/DPR pada Kamis (2/3/2017) pada Pukul 13.00 WIB. Berbagai persiapan khusus dilakukan.

(Baca: Yang Beda dari Penyambutan Jokowi untuk Raja Arab Saudi...)

Salah satu hal yang menonjol adalah karpet merah yang digelar dari tempat Raja Salman turun mobil hingga ke tempat duduk raja di panggung pada ruang Sidang Paripurna MPR.

Karpet merah tersebut melapisi jalur-jalur landai yang juga disiapkan secara khusus. Sebab, Raja Salman diketahui memiliki masalah kesehatan pada lututnya yang membuat kakinya tidak bisa terlalu banyak menekuk.

Kompas TV Pengamanan bagi Raja Salman juga dibicarakan di Mabes Polri. Wakapolri bertemu dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia terkait dengan penghargaan berupa naik haji bagi keluarga Densus 88. Polri menyatakan siap menunjuk anggotanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com