Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saudi Tegaskan Kuota Haji Negara Lain Tak Bisa Dialihkan ke Indonesia

Kompas.com - 28/02/2017, 16:35 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Arab Saudi menegaskan bahwa kuota haji yang tidak terpakai oleh negara lain tidak dialihkan untuk Indonesia.

Hal ini disampaikan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi dalam jumpa pers di Kantornya, Selasa (28/2/2017).

Osama menjawab pertanyaan wartawan terkait Presiden Filipina Rodrigo Duterte yang sudah setuju mengalihkan kuota hajinya yang tidak terpakai ke Indonesia.

"Kuota Filipina itu khusus untuk Filipina," kata Osama dalam jumpa pers di Kantornya, di Jakarta, Selasa (28/2/2017).

Osama menambahkan, apabila memang kuota haji di Filipina banyak yang tidak terpakai, maka mereka berhak untuk mengembalikannya ke Arab Saudi. Namun, kuota itu tidak akan dialihkan ke Indonesia.

"Kami tidak bisa menentukan pihak mana yang akan menerima kuota Filipina itu," ucapnya.

Lagipula, lanjut Osama, bisa saja kuota yang berlebih di Filipina itu suatu saat nanti akan terpakai semuanya. Ia menegaskan bahwa kuota haji tiap negara sudah dibagi secara proporsional sesuai jumlah penduduk.

"Kalau tidak dipakai tahun ini, bisa jadi besok akan dipakai," ucapnya.

(Baca juga: Raja Salman ke Indonesia, Kemenag Tak Akan Bahas Tambahan Kuota Haji)

Osama juga mengingatkan bahwa kuota haji Indonesia untuk tahun ini sudah dinormalisasi menjadi 211.000 jemaah seiring rampungnya renovasi di Masjidil Haram.

Arab Saudi juga menambah kuota haji Indonesia sebesar 10.000. Ia menyadari jumlah tersebut belum cukup untuk menghadapi antrean panjang bagi masyarakat Indonesia yang akan menunaikan ibadah haji.

"Ini karena penduduk muslim Indonesia besar, kita masih cari jalan terbaik untuk haji ini," ucapnya.

Kompas TV 2017, Jatah Kuota Haji Indonesia 211.000
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com