Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNP2TKI Minta Pemeriksaan Organ Sri Rabitah di RS Polri Jakarta

Kompas.com - 28/02/2017, 16:21 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) akan meminta Sri Rabitah kembali melakukan pengecekan terhadap organ di dalam tubuhnya.

Hal ini disampaikan Sekretaris Utama BNP2TKI, Hermono, menanggapi hasil pemeriksaan Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB yang menyatakan bahwa ginjal Sri masih lengkap, meskipun dalam tubuhnya ditemukan selang untuk memperlancar saluran kemih dan perlu dikeluarkan.

Hasil pemeriksaan tersebut mematahkan dugaan Sri bahwa ginjalnya diambil saat bekerja di Qatar pada 2014 lalu.

"Untuk lebih memastikan dan tidak ada spekulasi, kami akan minta TKI tersebut diperiksa ulang di Rumah Sakit Polri Jakarta," kata Hermono melalui pesan singkatnya, Selasa (28/2/2017).

Hermono mengatakan, BNP2TKI akan memfasilitasi Sri untuk menjalani pemeriksaan kesehatan di RS Polri Jakarta.

"Kami siap memfasilitasi tapi tentunya harus persetujuan yang bersangkutan," kata dia.

Sri sebelumnya mengaku bahwa suatu hari ia diajak ke rumah sakit oleh majikannya, yakni Madam Gada. Di rumah sakit itu, Sri mengatakan telah menjalani serangkaian pemeriksaan seperti cek darah serta pemasangan infus.

Kemudian, Sri menyebut bahwa dia dibawa ke sebuah ruangan yang mirip ruang operasi. Di sana dia disuntik dan tidak sadarkan diri.

Atas pernyataan tersebut, kata Hermono, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) juga meminta rekam medis dari pihak rumah sakit di Qatar yang telah memeriksa Sri saat itu. Hal ini untuk membuktikan benar atau tidaknya dugaan pengambilan ginjal milik Sri.

"Kemlu juga sudah minta rekam medis ke rumah sakit di Doha, Qatar, yang mengoperasi. Nanti kita bisa tahu apa yang sesungguhnya terjadi," kata Hermono.

(Baca juga: Kepala BNP2TKI: Hasil Pemeriksaan RS NTB, Ginjal Sri Rabitah Lengkap)

Sri diberangkatkan menuju Qatar tahun 2014 melalui BLK-LN Falah Rima Hudaity Bersaudara. Di Qatar, Sri langsung bekerja di tempat Madam Gada.

Dia mengaku, selalu diperlakukan tidak manusiawi selama bekerja dengan Madam Gada. Misalnya, bekerja nonstop mulai pukul 05.00 pagi hingga 03.00 dini hari.

Seminggu kemudian, Sri dipindahkan ke rumah orangtua Madam Gada yang saat itu sedang sakit. Suatu hari tiba-tiba majikannya mengajak Sri ke dokter untuk memeriksakan kesehatannya.

Di sana, Sri mengaku telah menjalani operasi. Dia mengaku sering sakit-sakitan pasca-operasi yang dijalaninya itu. Dia kerap mengalami batuk darah, kencing darah dan keluar darah dari hidungnya.

Setelah dipulangkan ke Indonesia, suami Sri membawanya ke rumah sakit untuk dilakukan rontgen. Sri mengaku baru mengetahui bahwa dirinya telah kehilangan salah satu ginjalnya.

(Baca juga: Sri Rabitah: Saya Tidak Ikhlas Ginjal Saya Diambil Diam-diam)

Kompas TV Sri Rabitah, sempat memaparkan kisah pahit yang dialaminya, saat tiba di Qatar. Tak hanya mendapat siksaan dari majikan, sri juga ternyata sempat mendapat perlakuan tidak manusiawi dari orang Indonesia yang menjadi agensi perwakilan perusahaan penampungan TKI di Qatar. Niat Sri Rabitah mencari penghidupan yang lebih baik dengan menjadi buruh migran di Qatar, terpaksa kandas di tengah jalan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Parpol KIM Disebut Setuju Ridwan Kamil Maju Pilkada Jakarta, Airlangga: Dia Waketum Golkar

Parpol KIM Disebut Setuju Ridwan Kamil Maju Pilkada Jakarta, Airlangga: Dia Waketum Golkar

Nasional
Masjid Istiqlal Terima 50 Sapi Kurban, Ada dari Jokowi, Prabowo, dan Megawati

Masjid Istiqlal Terima 50 Sapi Kurban, Ada dari Jokowi, Prabowo, dan Megawati

Nasional
Menag: Ibadah Kurban Momentum Sembelih Sifat Egois, Rakus, dan Mementingkan Diri Sendiri

Menag: Ibadah Kurban Momentum Sembelih Sifat Egois, Rakus, dan Mementingkan Diri Sendiri

Nasional
Golkar Tak Khawatir Ridwan Kamil Kalah Start dari Anies pada Pilkada Jakarta

Golkar Tak Khawatir Ridwan Kamil Kalah Start dari Anies pada Pilkada Jakarta

Nasional
Hari Raya Idul Adha, Jokowi: Berkurban Ekspresi Rasa Syukur dan Ikhlas

Hari Raya Idul Adha, Jokowi: Berkurban Ekspresi Rasa Syukur dan Ikhlas

Nasional
Wapres Ma'ruf Serahkan Sapi Kurban Jokowi 1,3 Ton ke Masjid Istiqlal

Wapres Ma'ruf Serahkan Sapi Kurban Jokowi 1,3 Ton ke Masjid Istiqlal

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Shalat Idul Adha di Masjid Istiqlal, JK, Sandiaga, Zulhas, dan AHY Hadir

Wapres Ma'ruf Amin Shalat Idul Adha di Masjid Istiqlal, JK, Sandiaga, Zulhas, dan AHY Hadir

Nasional
Momen Jokowi 'Ngevlog' Sambil Cicipi Mi Pedas di Semarang

Momen Jokowi "Ngevlog" Sambil Cicipi Mi Pedas di Semarang

Nasional
Prabowo Subianto Akan Shalat Idul Adha di Hambalang

Prabowo Subianto Akan Shalat Idul Adha di Hambalang

Nasional
Jokowi Shalat Idul Adha di Semarang, Wapres Ma'ruf di Jakarta

Jokowi Shalat Idul Adha di Semarang, Wapres Ma'ruf di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] TWK KPK Diduga untuk Gagalkan Penangkapan Harun Masiku | Yusril Bantah Copot Afriansyah Noor

[POPULER NASIONAL] TWK KPK Diduga untuk Gagalkan Penangkapan Harun Masiku | Yusril Bantah Copot Afriansyah Noor

Nasional
Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Nasional
Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Nasional
KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

Nasional
Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-'reshuffle' Kapan Pun

Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-"reshuffle" Kapan Pun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com