Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teror Berulang, Pemerintah "Salah Resep"?

Kompas.com - 28/02/2017, 09:02 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berulangnya aksi teror di Indonesia menuai pesan serius bagi pemerintah.

Peneliti dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menyebut, jangan -jangan pemerintah 'salah resep' sehingga tindak terorisme tidak kunjung lenyap.

"Resep" yang dimaksudkan Khairul, yakni program deradikalisasi.

"Semakin tampak  pemerintah kini, ibarat dokter, salah resep, dengan  gagasan deradikalisasi yang dibangun," ujar Khairul melalui sambungan telpon pada Senin (28/2/2017).

(Baca: Teror Bom Bandung dan Pelukan Ridwan Kamil)

Dugaan 'salah resep' ini  baru tentang aksi teror. Belum sampai ke persoalan lain yang 'nyerempet' terorisme, antara lain blasphemy-based violence (kekerasan berbasis penghujatan).

Menurut Khairul, terlepas dari apakah aksi teror merupakan hasil proses alamiah, rekayasa  atau konspirasi ancaman teror merupakan hal faktual dan berpotensi terus berulang, selama 'bibit-bibitnya' terus disemai.

"Apa itu  'bibit-bibitnya'? Yaitu  ketidaktertiban, ketidakadilan, kesenjangan, diskriminasi, tindakan pemarjinalan, pemiskinan dan  pembodohan  terus terjadi," ujar Khairul.

"Membicarakan kesemuanya tanpa mendiskusikan struktur dan kondisi ekonomi-politik, termasuk kebijakan dan implementasinya sampai hari ini, adalah omong kosong. Buang-buang waktu dan menghabiskan energi saja," lanjut dia.

(Baca: Cerita 2 Siswa SMA yang Berani Kejar Pelaku Teror Bom Bandung)

Pada intinya, setiap rezim tidak boleh abai atas tanggungjawab untuk mencerdaskan, menjamin kesetaraan hak dan terwujudnya sistem hukum yang adil. Negara harus berupaya menghadirkan kesejahteraan materiil dan spirituil di seluruh penjuru negeri.

Khairul menyebut, sebuah ideologi tidak akan pernah mati. Oleh sebab itu, pemerintah diminta jangan melulu fokus pada ideologi dan penyebarannya.

"Jangan dulu bicara tinggi-tinggi soal de-ideologisasi dan restorasi. Mulai saja dengan memikirkan pemberdayaan dan kesejahteraan. Itu lebih manusiawi dan masuk akal," ujar dia.

Diberitakan, sebuah bom panci dengan daya ledak rendah meledak di Taman Pandawa, Jalan Arjuna, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Senin (27/2/2017).

Pelaku diketahui bernama Yayat Cahdiyat alias Dani alias Abu Salam. Ia adalah warga Purwakarta, kelahiran 24 Juni 1975.

Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian menyebut, pelaku aksi bom panci di Bandung merupakan pemain lama yang pernah ia tangkap saat latihan teroris di Aceh pada tahun 2011 silam.

(Baca: Ridwan Kamil: Motivasi Pelaku Teror Bom Bandung Enggak Jelas)

"Dia pernah ikut latihan teroris di Aceh Janto pada 2011. Dalam penangkapan itu, ada 70 orang ditangkap, termasuk dia. Waktu itu saya yang pimpin operasinya," kata dia seusai sidang Doktoral Menpan RB Asman Abnur di Unair Surabaya, Jatim, Senin (27/2/2017).

Tito menambahkan, polisi telah merekam pelaku tersebut karena dia masuk ke peta jaringan teroris. Namun, ketika disinggung identitas pelaku, dirinya enggan menjawab.

"Pelaku tercatat dalam Jamaah Ansharud Daulah Bandung, yang berafiliasi ke Aman Abdurahman (Maman). Pelaku ini pernah dihukum tiga tahun penjara," ujar dia.

Kompas TV Pelaku peledakan bom di taman Pandawa, Bandung, Yayat Cahdiyat beralamat di kampung Sukamulya, kecamatan Purwakarta, Jawa Barat. Selama di Purwakarta terduga peledak bom itu diketahui berjualan bubur sum-sum keliling dengan gerobak dorong.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Muhadjir: Pelaku Judi 'Online' Dihukum, Penerima Bansos Itu Anggota Keluarganya

Muhadjir: Pelaku Judi "Online" Dihukum, Penerima Bansos Itu Anggota Keluarganya

Nasional
Prabowo Sumbang Ratusan Hewan Kurban, Gerindra: Rasa Syukur Pemilu 2024 Berjalan Lancar

Prabowo Sumbang Ratusan Hewan Kurban, Gerindra: Rasa Syukur Pemilu 2024 Berjalan Lancar

Nasional
Idul Adha, Prabowo Berkurban 48 Sapi ke Warga Kecamatan Babakan Madang, Bogor

Idul Adha, Prabowo Berkurban 48 Sapi ke Warga Kecamatan Babakan Madang, Bogor

Nasional
Golkar Jagokan Putri Akbar Tanjung, Sekar Krisnauli, di Pilkada Solo

Golkar Jagokan Putri Akbar Tanjung, Sekar Krisnauli, di Pilkada Solo

Nasional
Tinjau Proyek Pengendalian Banjir di Semarang, Jokowi: Minimal Bisa Menahan Rob Selama 30 Tahun

Tinjau Proyek Pengendalian Banjir di Semarang, Jokowi: Minimal Bisa Menahan Rob Selama 30 Tahun

Nasional
Airlangga Tegaskan Ridwan Kamil Bakal Lebih Dengarkan Golkar ketimbang Pihak Lain soal Pilkada

Airlangga Tegaskan Ridwan Kamil Bakal Lebih Dengarkan Golkar ketimbang Pihak Lain soal Pilkada

Nasional
DPP Pemuda Batak Bersatu Dukung Nikson Nababan Jadi Gubernur Sumut

DPP Pemuda Batak Bersatu Dukung Nikson Nababan Jadi Gubernur Sumut

Nasional
Khotbah di Depan Jokowi, Ketua KPU Bawakan Tema Kurban sebagai Ujian Keimanan

Khotbah di Depan Jokowi, Ketua KPU Bawakan Tema Kurban sebagai Ujian Keimanan

Nasional
Korban Judi 'Online' Diusulkan Dapat Bansos, Begini Respons Menaker

Korban Judi "Online" Diusulkan Dapat Bansos, Begini Respons Menaker

Nasional
Anies Sudah Mulai Bekerja untuk Pilkada Jakarta, Airlangga: Ridwan Kamil OTW

Anies Sudah Mulai Bekerja untuk Pilkada Jakarta, Airlangga: Ridwan Kamil OTW

Nasional
Tak Pakai Sistem Antrean, Masjid Istiqlal Langsung Salurkan Daging Kurban ke Warga yang Membutuhkan

Tak Pakai Sistem Antrean, Masjid Istiqlal Langsung Salurkan Daging Kurban ke Warga yang Membutuhkan

Nasional
Parpol KIM Disebut Setuju Ridwan Kamil Maju Pilkada Jakarta, Airlangga: Dia Waketum Golkar

Parpol KIM Disebut Setuju Ridwan Kamil Maju Pilkada Jakarta, Airlangga: Dia Waketum Golkar

Nasional
Masjid Istiqlal Terima 50 Sapi Kurban, Ada dari Jokowi, Prabowo, dan Megawati

Masjid Istiqlal Terima 50 Sapi Kurban, Ada dari Jokowi, Prabowo, dan Megawati

Nasional
Menag: Ibadah Kurban Momentum Sembelih Sifat Egois, Rakus, dan Mementingkan Diri Sendiri

Menag: Ibadah Kurban Momentum Sembelih Sifat Egois, Rakus, dan Mementingkan Diri Sendiri

Nasional
Golkar Tak Khawatir Ridwan Kamil Kalah Start dari Anies pada Pilkada Jakarta

Golkar Tak Khawatir Ridwan Kamil Kalah Start dari Anies pada Pilkada Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com