Sesuatu yang jelas bertentangan dengan firman Allah bahwa siapa yang mencintai Allah, maka ia harus mengikuti Nabi, di mana syariat menjadi salah satu yang dibawanya (QS Al-Imran: 31).
Pemahaman dan penghayatan keislaman yang dangkal akan mudah dimanfaatkan untuk kepentingan konflik bercorak isu agama.
Surga diburu dengan syariat un sich, sedangkan dalam sabdanya Nabi telah jelaskan bahwa ia tak bisa digapai dengan amal, melainkan rahmat-Nya.
Pada akhirnya, problem kekerasan ini kompleks. Karena itu, butuh pisau analisis yang komprehensif: politik, ekonomi, dan lain-lain.
Adapun agama sejak dulu memang selalu "memesona" untuk dijadikan legitimasi bagi nafsu angkara berlaku keras, menindas, dan lain-lain: sesuatu yang jelas-jelas bertentangan dengan nilai paling mendasar agama.
Husein Ja'far Al Hadar
Founder Cultural Islamic Academy Jakarta
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 24 Februari 2017, di halaman 7 dengan judul "Islam dan Kesalehan".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.