Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sebut Pembangunan MRT Rampung Maret 2019

Kompas.com - 23/02/2017, 16:48 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo meninjau proyek pembangunan mass rapid transit (MRT) Jakarta, Kamis (23/2/2017). 

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengungkapkan, semua terowongan bawah tanah tahap pertama proyek MRT telah tersambung sepenuhnya.

"Seluruh terowongan yang dibangun untuk MRT sudah tersambung. Hari ini sudah tersambung," ujar Jokowi di lokasi proyek, 300 meter di bawah Jalan Jenderal Sudirman.

Jokowi memastikan, proyek MRT akan rampung pada Maret 2019 yang akan datang.

(Baca: Jokowi Minta Ahok Tak Pusingkan Pendanaan Pembangunan MRT)

Namun, Jokowi berharap pada 2018, pengerjaan MRT di permukaan juga sudah rampung.

Salah satunya stasiun dan normalisasi Jalan Jenderal Sudirman. Hal ini supaya tidak mengganggu jalannya Asian Games yang dihelat pada tahun yang sama.

"Pada saat Asian Games 2018, di atas semuanya sudah jadi dan sudah bersih," ujar Jokowi.

Ditanya soal kelancaran pendanaan proyek, Jokowi optimistis tidak ada persoalan. Jokowi menyebut, dana proyek MRT bersumber pada APBN, APBD DKI Jakarta, BUMN, dan investasi.

"Jadi, kombinasi-kombinasi itu saya kira bisa dilakukan. Itulah yang mempercepat pembangunan infrastruktur kita. Jadi, masalah pembiayaan sampai saat ini belum ada keluhan, baik kementerian, BUMN, maupun swasta," ujar Jokowi.

(Baca: Jokowi Ingin Pembangunan MRT, LRT, dan Kereta Cepat Ada Alih Teknologi)

Blusukan Jokowi itu turut didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Pembangunan MRT tahap pertama membentang sepanjang 16 kilometer antara Lebak Bulus hingga Bundaran HI. MRT diperkirakan akan melayani 173.400 penumpang setiap harinya.

Kompas TV Jakarta Gencar Bangun MRT

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com