Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul di Istana, Badrodin Haiti Masih Dipanggil "Kapolri"

Kompas.com - 17/02/2017, 14:20 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lama tak terdengar kabarnya, mantan Kepala Polri Jenderal (Purn) Badrodin Haiti, muncul di Istana Negara, Jakarta, Jumat (2/7/2017).

Badrodin menghadiri acara Pembiayaan Proyek Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA) 2017.

Ia hadir sebagai Presiden Komisaris PT Waskita Karya, Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang konstruksi.

Kehadiran Badrodin menarik perhatian hadirin lain.

Banyak yang mengajaknya foto bersama dan bahkan ada beberapa orang yang memanggilnya dengan sebutan "Kapolri".

"Ya orang mau manggil namanya mungkin lupa. Makanya panggil Kapolri, padahal sudah bukan kapolri," kata Badrodin kepada wartawan.

Setelah pensiun pada Juli 2016 lalu, Badrodin tampil beda dengan jenggot putih di dagunya. Tubuhnya juga terlihat lebih kurus dibandingkan saat masih aktif di kepolisian.

"Kurusan karena memang olah raga rajin," ujar dia.

Badrodin mengaku tidak terlalu sibuk pasca pensiun. Kegiatannya sebagai Presiden Komisaris PT Waskita hanya memakan waktu seminggu sekali.

Badrodin justru banyak melakukan aktivitas di bidang sosial seperti melatih karate.

Ia merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Karate-Do Nasional (Inkanas).

"Jadi kan bela diri itukan bukan sekedar keterampilan, ingin punya ketrampilan jurus jurus, tidak. Tetapi bagaimana membangun karakter itu melalui bela diri. Kan orang bela diri itu pasti sportif, dia mampu menguasai diri," ujar Badrodin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com