Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiranto Kedatangan Kawan Lama, Rizieq Shihab...

Kompas.com - 09/02/2017, 18:28 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menerima kawan lama di rumah dinasnya, Jalan Denpasar Nomor C3/9, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (9/2/2017) sore.

Kawan lama yang dimaksud ialah Rizieq Shihab, pemimpin Front Pembela Islam (FPI).

"Tamu yang datang ke rumah saya ini teman-teman lama. Utamanya Habib Rizieq," ujar Wiranto seusai pertemuan.

Wiranto menyebut, dia dan Rizieq sudah menjalin persahabatan sejak sebelum reformasi 1998. Maka dari itu, pertemuan yang berlangsung nyaris 20 tahun kemudian ini merupakan momen yang sangat berharga.

"Pertemuan hari ini adalah kelanjutan silaturahim saya dengan Rizieq," ujar Wiranto.

Rizieq tidak sendirian. Ia didampingi oleh sejumlah tokoh di Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI). Ketua GNPF-MUI Bachtiar Nasir termasuk di dalamnya.

Datang sekitar pukul 15.30 WIB, Rizieq dan kawan-kawan memaparkan apa yang akan dilaksanakan mereka di pusat Jakarta pada 11 Februari 2017 mendatang.

Sembari sesekali minum teh manis hangat dan kue kering, Rizieq dan kawan-kawan menjelaskan kepada Wiranto bahwa GNPF-MUI tidak jadi menggelar long march pada empat hari menjelang pilkada serentak itu.

Sejumlah ormas Islam itu mengarahkan massa mereka menggelar shalat subuh bersama di Masjid Istiqlal Jakarta, kemudian dilanjutkan dengan tausiah.

Ustaz Bachtiar Nasir mengatakan, "Kami akan berdoa untuk negeri, lalu dilanjutkan tausiah yang menyejukkan hati."

(Baca: Aksi 11 Februari Diubah Jadi Zikir dan Tausiah di Masjid Istiqlal)

Rizieq menimpali, pihaknya tidak ingin niat baik massa shalat subuh untuk mendoakan negeri dimanfaatkan dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI yang pada tanggal yang sama menggelar kampanye terakhir.

"Kami tidak mau terjebak dua pasangan calon ini," ujar dia.

Wiranto merasa bahwa penjelasan Rizieq dan kawan-kawan sangat jelas bahwa aksi itu merupakan aksi damai.

Ia mengakui bahwa ada pihak-pihak yang ingin membelokkan persepsi publik terhadap aksi itu sehingga menimbulkan miskomunikasi.

"Oleh karena itu, mudah-mudahan, tanggal 11 Februari yang isunya itu menakutkan masyarakat, sore ini kami tepis bersama. Tanggal 11 itu tetap bisa kita jalani dengan aman dan tertib," ujar Wiranto.

(Baca juga: Bahas Aksi 11 Februari, Tim Advokasi GNPF-MUI Temui Wiranto)

Pertemuan tersebut berlangsung sekitar satu jam. Meski banyak wartawan, kehangatan perbincangan mereka tidak berkenan direkam kamera lantaran berlangsung tertutup.

Namun, Wiranto dan Rizieq serta tokoh gerakan Islam lain sempat bersalam-salaman sembari cium pipi kiri dan kanan.

Rizieq sendiri langsung bertolak dari kediaman Wiranto tanpa mau lagi diwawancarai awak media. Sementara itu, sang tuan rumah masuk ke dalam untuk melanjutkan aktivitasnya.

Kompas TV Kesepakatan Demo 2 Desember sebagai Aksi Damai


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com