JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengingatkan ibu-ibu di Desa Rumah Tiga, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, untuk meningkatkan kualitas anak-anaknya, mulai dari kualitas pendidikan hingga kesehatan.
Peningkatan kualitas itu dalam rangka menyambut persaingan ketat dunia saat anak-anak tersebut tumbuh dewasa.
"Kita ingin ke depan anak-anak kita sehat, pintar, pandai. Ya karena persaingan 30 tahun ke depan semakin berat. Bukan lagi antarkota, tapi antarnegara," ujar Presiden di sela Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Ambon seperti dikutip dari siaran pers resmi Istana, Rabu (8/2/2017).
"Anak-anak yang pintar-pintar dan pandai-pandai pasti bisa memenangkan persaingan," lanjut dia.
Presiden meminta ibu-ibu memanfaatkan betul Pemberian Makanan Tambahan yang diberikan pemerintah.
Diketahui, dalam kunjungan kerja di Ambon, Presiden menyerahkan sebanyak 1.007 paket makanan tambahan kepada ibu hamil, balita dan anak sekolah.
Presiden sempat menjelaskan aturan mengonsumsi makanan tambahan berupa biskuit tersebut.
(Baca: Hadiri Peringatan Hari Pers Nasional 2017, Presiden Jokowi Bertolak ke Ambon)
"Untuk anak sekolah, aturannya mengonsumsi enam keping (biskuit) per hari," ujar Jokowi.
Bayi berusia 6 hingga 11 bulan mengonsumsi delapan keping biskuit per hari. Bayi berusia 12 bulan hingga balita mengonsumsi 12 keping biskuit per hari.
Sementara, untuk ibu dengan usia kehamilan satu hingga tiga bulan bisa mengonsumsi dua keping biskuit per hari dan ibu dengan usia kehamilan empat hingga sembilan bulan bisa mengonsumsi tiga keping per hari.
PKH dan KIS
Selain menyerahkan PMT, Presiden Jokowi sekaligus menyerahkan Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 350 orang lansia, penyandang disabilitas hingga ibu rumah tangga.
Program itu berbentuk buku tabungan sebesar Rp 2.000.000 untuk periode satu tahun. Presiden mengingatkan, tabungan itu hanya bisa diambil empat kali, yakni setiap tiga bulan.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden juga menyerahkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) kepada 347 orang.
Namun, Jokowi mengingatkan bahwa jangan terlalu bersemangat memakai kartu itu. Jika hanya sakit ringan, pemilik KIS disarankan tidak langsung ke rumah sakit, melainkan ke Puskesmas terlebih dahulu.
"Tolong ke Puskesmas dulu. Kalau pilek jangan langsung ke rumah sakit," ujar Jokowi.
Jokowi mengingatkan Puskesmas dan rumah sakit betul-betul memberikan pelayanan yang baik bagi pemilik KIS.
"Harus dilayani dengan baik dan sama. Tidak dibeda-bedakan. Kalau ada rumah sakit yang tidak semestinya (melayani), tolong dilaporkan ke Menteri Kesehatan atau saya," ujar Jokowi.
Turut hadir mendampingi Presiden, Ibu Negara Iriana, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.