Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keyakinan Kapolda tentang "Chat" Firza Husein dan Sentilan Gus Nuril soal Mendadak NU

Kompas.com - 07/02/2017, 07:22 WIB

Menurut pria yang akrab disapa Gus Nuril tersebut, banyak pihak tak bertanggung jawab memprovokasi NU.

"Sekarang ini banyak orang jualan 'penggorengan', NU saking cantiknya dianggap tahu bulat, digoreng sana goreng sini," kata Gus Nuril dalam Istigasah Kebangsaan Nahdliyin Wilayah DKI Jakarta, di Jalan Talang Nomor 3, Jakarta Pusat, Minggu (5/2/2017) malam.

Gus Nuril mengatakan, provokasi terjadi setelah timbulnya permasalahan antara terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang juga Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ma'ruf Amin. Ma'ruf menjadi saksi dalam persidangan dugaan penodaan agama dengan terdakwa Ahok.

"(Masalah ini) digoreng, (banyak orang) mendadak jadi NU. 'Gimana ente ulama dihina, enggak mau bangkit, enggak mau bela?' Kapan ente jadi NU? Pas Gus Mus dihina, enggak ada yang bela," tanya Gus Nuril.

Baca selengkapnya di sini. 


3. Polda Jabar Persilakan Rizieq Shihab Bawa Massa, Ini Syaratnya

Polda Jawa Barat mengimbau kepada Rizieq Shihab untuk tidak membawa massa saat menghadiri proses pemeriksaan sebagai tersangka kasus dugaan penghinaan Pancasila dan pencemaran nama baik.

"Harapan kita, Rizieq cukup bawa pengacara saja, tidak perlu bawa massa. Percayakan kepada kepolisian. Kami akan profesional," ujar Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Yusri Yunus melalui ponselnya, Senin (6/2/2017).

Namun, Polda Jawa Barat juga mempersilakan Rizieq Shihab membawa massa pada saat diperiksa nanti dengan syarat mengajukan izin tiga hari sebelumnya kepada pihak kepolisian.

"Sesuai aturan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2008, jika ingin menggelar aksi menyatakan pendapat, harus ada pemberitahuan tiga hari sebelumnya agar kami bisa siapkan pengamanan," katanya.

Baca selengkapnya di sini. 


4. "Blusukan" ke Jatinegara, Ahok Diprotes Ketua RT

Kompas.com/Kurnia Sari Aziza Calon gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat blusukan di Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (6/2/2017).
Saat blusukan ke wilayah RT 010 RW 06, calon gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, diprotes oleh Ketua RT 010 Den Bagus Solihun.

Solihun menganggap Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Ahok tidak memperhatikan kondisi jalan di lingkungan tempat tinggalnya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, jalan di sana belum diaspal. Jalan terlihat becek karena masih beralaskan tanah basah dengan pasir dan kerikil. Terlihat banyak kubangan terbentuk akibat banyak lubang di sana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polemik Kenaikan UKT Terus Jadi Sorotan, Fahira Idris: Pendidikan Tinggi Seharusnya Inklusif

Polemik Kenaikan UKT Terus Jadi Sorotan, Fahira Idris: Pendidikan Tinggi Seharusnya Inklusif

Nasional
Menteri ESDM Soal Revisi PP Minerba: Semua K/L Sudah Siap, Tinggal dari Istana

Menteri ESDM Soal Revisi PP Minerba: Semua K/L Sudah Siap, Tinggal dari Istana

Nasional
RUU Kementerian Negara Disetujui Jadi Usul Inisiatif DPR, Bakal Segera Dikirim Ke Presiden

RUU Kementerian Negara Disetujui Jadi Usul Inisiatif DPR, Bakal Segera Dikirim Ke Presiden

Nasional
Menolak Diusung pada Pilkada DKI dan Jabar, Dede Yusuf: Bukan Opsi yang Menguntungkan

Menolak Diusung pada Pilkada DKI dan Jabar, Dede Yusuf: Bukan Opsi yang Menguntungkan

Nasional
DPR Bakal Panggil Mendikbud Nadiem Buntut Biaya UKT Mahasiswa Meroket sampai 500 Persen

DPR Bakal Panggil Mendikbud Nadiem Buntut Biaya UKT Mahasiswa Meroket sampai 500 Persen

Nasional
Pasal dalam UU Kementerian Negara yang Direvisi: Jumlah Menteri hingga Pengertian Wakil Menteri

Pasal dalam UU Kementerian Negara yang Direvisi: Jumlah Menteri hingga Pengertian Wakil Menteri

Nasional
Jokowi Disebut Tak Perlu Terlibat di Pemerintahan Mendatang, Beri Kedaulatan Penuh pada Presiden Terpilih

Jokowi Disebut Tak Perlu Terlibat di Pemerintahan Mendatang, Beri Kedaulatan Penuh pada Presiden Terpilih

Nasional
Kekayaan Miliaran Rupiah Indira Chunda, Anak SYL yang Biaya Kecantikannya Ditanggung Negara

Kekayaan Miliaran Rupiah Indira Chunda, Anak SYL yang Biaya Kecantikannya Ditanggung Negara

Nasional
LPSK dan Kemenkumham Bakal Sediakan Rutan Khusus 'Justice Collaborator'

LPSK dan Kemenkumham Bakal Sediakan Rutan Khusus "Justice Collaborator"

Nasional
Alasan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Hadirkan JK sebagai Saksi Meringankan

Alasan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Hadirkan JK sebagai Saksi Meringankan

Nasional
Dewas KPK Tolak Ahli yang Dihadirkan Nurul Ghufron karena Dinilai Tidak Relevan

Dewas KPK Tolak Ahli yang Dihadirkan Nurul Ghufron karena Dinilai Tidak Relevan

Nasional
Mengadu ke DPR gara-gara UKT Naik 500 Persen, Mahasiswa Unsoed: Bagaimana Kita Tidak Marah?

Mengadu ke DPR gara-gara UKT Naik 500 Persen, Mahasiswa Unsoed: Bagaimana Kita Tidak Marah?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Hamdan Zoelva: Hakim Konstitusi Jadi Sangat Tergantung Lembaga Pengusulnya

Soal Revisi UU MK, Hamdan Zoelva: Hakim Konstitusi Jadi Sangat Tergantung Lembaga Pengusulnya

Nasional
Cecar Sekjen DPR, KPK Duga Ada Vendor Terima Keuntungan dari Perbuatan Melawan Hukum

Cecar Sekjen DPR, KPK Duga Ada Vendor Terima Keuntungan dari Perbuatan Melawan Hukum

Nasional
Nurul Ghufron Sebut Komunikasi dengan Eks Anak Buah SYL Tak Terkait Kasus Korupsi

Nurul Ghufron Sebut Komunikasi dengan Eks Anak Buah SYL Tak Terkait Kasus Korupsi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com