Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelusuri Jejak Makam China Kuno di Depok...

Kompas.com - 30/01/2017, 19:37 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Bangunan ruko-ruko berdempetan tampak terlihat di kiri dan kanan Jalan Margonda, Depok, Jawa Barat.

Selain padat dengan gedung perkantoran, aktivitas lalu lintas di jalan itu selalu ramai dengan beragam kendaraan bermotor. Maklum saja, lintasan itu adalah salah satu jalan penghubung propinsi Jakarta dengan Jawa Barat.

Kepadatan makin menjadi-jadi karena di jalan tersebut ada dua pusat perbelanjaan besar. Bangunan itu adalah Depok Town Square dan Margo City, yang letak gedungnya saling berhadapan.

Pemandangan di atas memang menggambarkan kemajuan kota Depok. Salah satu daerah penyangga Jakarta itu pun kini tak hanya terkenal berkat keberadaan Universitas Indonesia.

Meski berkembang pesat, keberadaan situs-situs sejarah di kota Depok masih bisa ditelusuri.

Salah satunya ada di Jalan Karet. Posisi jalan ini ada di sebelah kiri,tepatnya berada di tengah-tengah toko buku Gramedia dan Margo City, Depok. Ada apa di sana?

Kompas.com pada Rabu(25/07/2017) coba menelusuri jalan ini dengan sepeda motor. Tak lama setelah masuk terdapat kompleks pemakaman China yang diperkirakan sudah berusia ratusan tahun.

Keberadaan kuburan pun sulit diketahui akibat tembok tinggi yang mengelilinginya. Dari hasil pengamatan di jalan yang terlihat cuma pohon-pohon besar menjulang tinggi.

Sementara itu, pintu masuk kuburan juga tertutup pagar.

"Maaf saya tidak berani bawa orang luar masuk ke kuburan kalau belum ada izin dari yang punya, " kata Rahmat, penjaga kompleks makam saat dihubungi Kompas.com.

Kuburan tersebut, lanjut Rahmat, bukan untuk umum. Tanah yang dijadikan makam itu adalah milik satu keluarga.

Adapun bapak berusia 61 tahun tersebut juga merupakan pengurus kuburan.

"Bapak (Rahmat) dari bujangan sudah urus itu kuburan," ucap Zahra, yang merupakan istri Rahmat.

Dari keterangan Zahra, diperoleh informasi bahwa pihak keluarga masih sering mengunjungi makam. Mereka biasanya datang menjelang Imlek atau Tahun Baru China. Biasanya, mereka datang untuk bakar dupa atau hio dan berdoa.

Tak cuma Imlek, Zahra mengatakan, keluarga pemilik kuburan datang pula saat hari meninggal anggota keluarga.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com