Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenristek Dikti Dalami Kasus Kematian Mahasiswa UII

Kompas.com - 25/01/2017, 13:07 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan Riset dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Muhammad Nasir mengatakan, pihaknya terus menelusuri penyebab meninggalnya tiga mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) yang tengah mengikuti kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam.

Nasir pun meminta semua pihak tidak berspekulasi terkait penyebab meninggalnya ketiga mahasiswa tersebut.

Dia juga sudah menginstruksikan agar pihak Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) di Yogyakarta meminta hasil visum ketiga mahasiswa itu.

"Biasanya kekerasan terjadi pada angkatan baru, 2016. Ini 2015. Karena kasusnya sampai meninggal, untuk meyakinkan ada kekerasan, saya minta visum itu harus dilakukan untuk memastikan penyebabnya," kata Nasir saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/1/2017).

Nasir melanjutkan, jika nantinya terbukti ada pihak kampus yang melakukan kekerasan, maka prosesnya akan diserahkan ke polisi. Sebab, hal itu sudah menyentuh aspek pidana.

Apalagi, kata Nasir, Kemenristek Dikti dengan tegas melarang adanya kekerasan dalam kegiatan kampus baik yang bersifat intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.

"Kalau tejadi kekerasan ya dipidana. Bukan tempat saya (Kemenristek Dikti). saya serahkan ke yang berwajib," ujar Nasir.

"Kalau indisipiliner urusan kampus. Di mahasiswanya bisa dilakukan skorsing satu semester, satu tahun, bahkan bisa dikeluarkan. Dilihat dulu tingkat kesalahannya," kata dia.

Ia juga memastikan tak akan menghentikan kegiatan pecinta alam di kampus. Menurut Nasir, kegiatan semacam itu merupakan media penyaluran minat dan potensi mahasiswa.

"Contoh, Anda saya larang jadi wartawan karena bidang studi Anda dulunya teknik misalnya, enggak boleh dilarang itu. Penyaluran minat tidak boleh dilarang, yang penting pengawasannya kita jaga bersama," ujar dia.

(Baca: Rektor UII Bantah Ada Rotan yang Digunakan untuk Memukul Peserta Diksar Mapala)

Sebelumnya, mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) yang meninggal dunia seusai mengikuti kegiatan "Great Camping Pendidikan Dasar Unit Kegiatan Mahasiswa Pencinta Alam" bertambah.

Setelah dua orang meninggal dunia pada akhir pekan lalu, hari ini seorang mahasiswa jurusan Hukum Internasional angkatan 2015 meninggal dunia. Korban bernama Ilham Nurfadmi Listia Adi (20).

(Baca: Lagi, Seorang Mahasiswa UII Meninggal Usai Ikut Diksar Mapala)

Paman Ilham, Bambang Supringgo (50), mengatakan bahwa keponakannya mengembuskan napas terakhir pada dini hari tadi.

"Meninggal dunia di RS Bethesda pukul 00.00 WIB," ujar Bambang Supringgo di Rumah Duka RS Bethesda, Yogyakarta, Selasa (24/1/2017).

Kompas TV Lagi, Kekerasan Hingga Tewaskan Mahasiswa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com