Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sate untuk PM Jepang Shinzo Abe...

Kompas.com - 15/01/2017, 20:35 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Asap mengepul keluar dari salah satu dapur Istana Bogor, Minggu (15/1/2017).

Aroma asap sungguh menggugah selera. Setiap orang yang melintas, menengok ke arahnya.

Istana Bogor, Minggu sore, memang sedang ramai. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe serta delegasi tengah melakukan kunjungan kenegaraan ke Presiden Joko Widodo di sana.

Rupanya, kepulan asap itu berasal dari sate yang tengah dibakar di dapur.

Dapur itu bukanlah dapur utama. Dapur itu hanya mengolah tiga jenis makanan, sate ayam, sapi dan kambing, daging bakar dan kentang goreng.

Setelah makanan itu matang, dibawa ke dapur utama untuk disajikan bersama menu utama kepada Presiden Jokowi, PM Abe serta tamu undangan.

"Untuk sate kami siapkan 600 tusuk," ujar salah satu juru masak dari Sate Tegal saat diwawancarai Kompas.com.

Juru masak membungkus sate-sate itu per 10 tusuk dengan kertas aluminium foil agar tetap hangat saat disajikan.

Potongan daging pada sate itu cukup besar, sekitar setengah ruas ibu jari. Pasti puas saat mengunyah daging yang dijamin empuk itu.

Sementara itu, menu utama untuk tamu negara diolah oleh perusahaan catering yang biasanya menyajikan makanan di Istana Merdeka, Jakarta.

Selain sate, sejumlah jenis makanan juga disajikan untuk PM Abe, antara lain, bakso, siomay, risoles, bistik hingga bulgogi.

Abe datang ke Istana Bogor dalam rangka kunjungan kenegaraan. Sang istri, Akie Abe ikut dalam kunjungan itu.

Sejumlah acara dilaksanakan Jokowi dan Abe. Mulai dari pertemuan bilateral, berbincang empat mata hingga jamuan makan malam bersama.

Di awal pertemuan bilateral, Presiden Jokowi menekankan pentingnya Jepang bagi Indonesia.

"Dalam kurun  kurang dari dua tahun, saya dan Yang Mulia Perdana Menteri Abe telah enam kali bertemu. Hal ini menunjukkan pentingnya hubungan Indonesia dan Jepang," ujar Jokowi di depan Abe.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com