Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Pembunuhan di Pulomas, Tuduhan Penodaan Agama kepada Rizieq, dan Acungan Jari "Victory" Ahok

Kompas.com - 28/12/2016, 08:20 WIB

PALMERAH, KOMPAS.com - Selasa (27/12/2016) kemarin terungkap pembunuhan biadab yang terjadi di sebuah rumah di kawasan Pulomas, Jakarta Timur. Sebanyak 11 korban ditumpuk dalam ruangan sempit berukuran 1,5m x 1,5m. 

Enam orang ditemukan tewas dan lima orang lainnya selamat. Pembunuhan ini masih misterius. Pelaku hingga kini masih diburu polisi. Pihak kepolisian juga masih mendalami motif pembunuhan ini.

Berita lain yang menyedot perhatian pembaca adalah kabar diadukannya Rizieq Shihab ke kepolisian oleh Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP-PMKRI). Berita sidang Basuki Tjahaja Purnama juga masih mendapat perhatian pembaca.

Bagi Anda yang tak sempat mengikuti perkembangan berita kemarin, inilah rangkuman berita-berita yang layak Anda ikuti hingga kini. Daftar berita ini salah satunya disusun berdasarkan pageviews Kompas.com


1. Penodaan Agama yang Kini Dituduhkan kepada Rizieq Shihab

Nibras Nada Nailufar Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP-PMKRI) melaporkan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab ke Mapolda Metro Jaya, Senin (26/12/2016).
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, dilaporkan oleh Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP-PMKRI). Dia dilaporkan dengan pasal penodaan agama.

Ketua PP-PMKRI, Angelo Wake Kako, mengatakan, laporan pihaknya terhadap Rizieq tak ada hubungannya dengan kasus Ahok. Namun, narasi perkara ini sama persis dengan apa yang menjerat Ahok.

"Kita wajib menghargai perbedaan itu dengan tidak mencampur terlalu jauh apa yang telah menjadi ruang private agama orang lain. Terkait dengan keimanan Kristiani itu yang tahu hanya orang Kristiani, hanya orang Katolik. Siapa pun dia, kalau tidak tahu, mendingan diam," ujar Angelo di Mapolda Metro Jaya, Senin (27/12/2016).

PP-PMKRI resmi melaporkan Rizieq melanggar pasal yang sama dengan Ahok, yaitu Pasal 156 KUHP dan Pasal 156a KUHP tentang penodaan agama. Sama seperti Ahok, dugaan penistaan agama yang dilakukan Rizieq juga terekam dalam video yang beredar di media sosial.

Baca selengkapnya di sini. 


2. Pembunuhan Sadis di Pulomas, Pemilik Rumah adalah Seorang Pengusaha

Akhdi martin pratama Petugas saat memasukan jenazah korban pembunuhan sadis di Pulomas, Jakarta Timur pada Selasa (27/12/2016).
Polisi menemukan enam orang tewas akibat disekap di kamar mandi rumah Nomor 7A, Jalan Pulomas Utara, Pulogadung, Jakarta Timur. Pemilik rumah tersebut yang bernama Dodi Triono (59) merupakan seorang arsitek.

"Hasil keterangan sementara, dia seorang pengusaha, arsitek," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan di lokasi, Selasa (27/12/2016).

Iriawan belum bisa memastikan apakah kasus tersebut murni pembunuhan atau disertai dengan perampokan. Sebab, saat ini polisi masih melakukan olah TKP untuk mengungkap kasus ini.

"Kami belum bisa menyimpulkan," ucap dia.

Hingga berita ini diturunkan, polisi belum menemukan ada barang berharga milik korban yang hilang.

Dari pendataan sementara, mereka yang meninggal ialah Dodi Triono (59), Diona Arika (16), Dianita Gemma (9), Amel yang merupakan teman anak korban, serta Yanto dan Tasrok yang merupakan sopir keluarga.

Sementara itu, Zanette Kalila (13) ditemukan masih hidup bersama Emi, Santi (22), dan Fitriani serta Windy, yang merupakan pembantu rumah tangga. Polisi saat ini masih mengolah tempat kejadian perkara.

Baca juga: Polisi Interogasi Korban Selamat dalam Penyekapan di Pulomas 

Ikuti perkembangan kasus pembunuhan di Pulomas dengan mengklik tautan Topik Pilihan Pembunuhan di Pulomas. 


3. Setelah Eksepsi Ditolak, Ahok Acungkan Dua Jari Sebut "Victory"

POOL / EPA / BAGUS INDAHONO Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengacungkan dua jari saat menjalani sidang lanjutan dengan agenda pembacaan putusan sela oleh majelis hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Jalan Gajah Mada, Selasa (27/12/2016). Majelis hakim menolak nota keberatan atau eksepsi yang diajukan oleh Ahok selaku terdakwa kasus dugaan penodaan agama.
Terdakwa kasus penodaan agama, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mengucapkan kata yang menarik perhatian seusai persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (27/12/2016).

Ahok berdiri setelah hakim memutuskan untuk menolak eksepsi. Ia kemudian berjalan menuju pintu keluar ruang sidang. Di tengah perjalanan keluar itu, tiba-tiba Ahok balik badan ke arah kiri.

"Victory (kemenangan)," kata Ahok sambil mengacungkan dua jari kepada penonton sidang.

Setelah mengucapkan itu, Ahok kemudian bergegas pergi keluar ruang sidang dengan pengawalan ketat.

Ucapan Ahok itu sempat menarik perhatian pengunjung di ruang sidang. Beberapa di antara pengunjung sempat penasaran dan bertanya maksud ucapan dan pose Ahok.

Dalam eksepsinya, Ahok mengatakan, dirinya menghormati ayat suci Al Quran dan tak memiliki niat menodai agama Islam. Kehidupan pribadinya disebut banyak berinteraksi dengan teman-teman beragama Islam.

Baca selengkapnya di sini.


4. TNI AU Tetap Beli Heli AgustaWestland 101

agustawestland.com Ilustrasi Helikopter AgustaWestland 101
Harian Kompas hari ini, Selasa (27/12/2016), mengangkat headline di halaman 1 terkait pembelian helikopter TNI Angkatan Udara. Diberitakan, TNI AU tetap membeli helikopter AgustaWestland 101 (AW 101), meski pernah mendapat penolakan Presiden Joko Widodo pada Desember 2015 silam.

Menurut Kepala Staf TNI AU Marsekal Agus Supriatna, pembelian helikopter tetap dilakukan karena Presiden Jokowi sebelumnya menolak pembelian helikopter AW 101 untuk VVIP.

"Yang ditolak itu untuk VVIP. Ini untuk pasukan dan SAR tempur, sesuai kajian TNI AU," kata Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal Agus Supriatna, Senin (26/12), di Jakarta, dikutip dari harian Kompas yang terbit hari ini, Selasa (27/12/2016).

Foto mengenai helikopter AW 101 yang menggunakan lambang TNI AU sudah beredar di sejumlah situs, seperti www.rotorblur.co.uk.

Dalam foto itu terlihat AW 101 sedang terbang uji coba (maiden flight), disertai caption yang menyebut heli telah dibeli TNI AU.

Fotografer Rich Pittman yang menjepret foto itu juga menyatakan bahwa foto heli AW 101 yang dibeli TNI AU diambil di pusat pabriknya di Yeofil, Inggris, pada 19 Desember 2016.

Baca selengkapnya di sini. 


5. Ini Sanksi jika Cagub DKI Tak Hadiri Debat yang Digelar KPUD

Kompas.com/Robertus Belarminus Ketua KPU DKI Sumarno, di kantor KPU DKI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Selasa (20/12/2016).
Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta Sumarno menegaskan, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta wajib menghadiri acara debat kandidat yang digelar oleh KPU DKI.

Jika ada pasangan calon yang tidak hadir, maka akan dikenakan sanksi, yakni tidak akan ada penayangan iklan di televisi.

"Karena nanti dari tanggal 29 Januari-11 Februari, akan ada penayangan iklan di berbagai stasiun TV yang dilakukan KPU. Kalau mereka tidak hadir, maka kami tidak tayangkan iklannya," kata Sumarno, ditemui seusai peresmian kantor baru KPU, di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta, Selasa (27/12/2016).

Hal ini disampaikan Sumarno menanggapi pasangan calon gubernur nomor urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang tidak pernah hadir dalam debat yang ditayangkan televisi.
Sumarno mengatakan, hak pasangan calon untuk hadir atau tidak dalam acara debat yang digelar lembaga selain KPUD DKI.

Baca selengkapnya di sini. 


6. "Seluruh Masyarakat Minahasa Bangga, Bapak Presiden Mau Datang..."

Kompas.com/Ronny Adolof Buol Warga berebutan ingin bersalaman dengan Presiden Joko Widodo saat mendatangi Mega Mall di Manado.
Presiden RI Joko Widodo akan menghadiri Perayaan Natal Nasional 2016 yang digelar di Gedung Wale Ne Tou, Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulut, Selasa (27/12/2016) sore nanti. Rencananya, sebelum menghadiri perayaan Natal, Presiden terlebih dahulu akan meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong di Tompaso milik PT Pertamina Geothermal Energy.

Bupati Minahasa Jantje Wowiling Sajow mengungkapkan kegembiraannya karena ini menjadi momen penting buat masyarakat Minahasa karena dipercaya sebagai tuan rumah pelaksanaan Perayaan Natal Nasional.

“Seluruh masyarakat Minahasa bangga karena daerah kami yang boleh dibilang jauh dari Ibu Kota tetapi Bapak Presiden dengan kerendahan hati mau datang,” ucap Jantje.

Dia mengatakan, kedatangan Presiden ke Minahasa akan membangkitkan semangat masyarakat untuk bekerja lebih keras membangun kota Minahasa dan menjaga terus kerukunan warganya yang sudah berlangsung sejak puluhan tahun yang lalu.

Baca selengkapnya di sini. 


7. Selama 400 Tahun, Penduduk Bermuda Panen Air dengan Cara Ini

Atap rumah di Bermuda
Pulau Atlantik Utara di Bermuda tidak memiliki mata air, sungai atau danau air tawar. Jadi bagaimana manusia bisa menetap dan hidup di sana?

Rahasianya adalah dalam desain rumah mereka. Khususnya, atap bertingkat yang masih digunakan 400 tahun sejak pertama kali diperkenalkan.

Pengunjung yang datang ke Bermuda akan merasakan langsung suasana seperti di rumah, bahkan jika cuaca jauh lebih hangat dan cerah dari kawasan mana pun.

Sebanyak 60.000 penduduk di pulau tersebut tinggal di pondok kapur yang dicat dalam warna pastel berdesain lebih akrab ketimbang kota-kota atau desa Inggris.

Tapi mengapa atap putih? Dengan tingkatan seperti tangga?

Baca selengkapnya di sini. 

 

8. Mengintip Isi Bus Tingkat ala Pesawat Rute Solo-Jakarta

TRIBUNSOLO/IMAM SAPUTRO Bus tingkat ini didatangkan langsung dari Swedia. Trayeknya menghubungkan Wonogiri-Solo-Jakarta dan sebaliknya.
Kini, warga Jakarta dan sekitarnya yang ingin liburan ke Kota Solo punya opsi transportasi baru. Adalah PT Putera Mulya Sejahtera (Pumas) lewat Perusahaan Otobus (PO) Putera Mulya Karanganyar yang menghadirkan gebrakan baru moda transportasi darat.

Putera Mulya mendatangkan bus tingkat langsung dari Swedia untuk dipakai pada trayek Wonogiri-Solo-Jakarta dan rute sebaliknya.

"Mulai melayani penumpang besok, Minggu (25/12/2016)," kata Direktur PT Putera Mulya Sejahtera, PH Soegiyono, Jumat (23/12/2016), di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Bus dua tingkat ini merupakan bus tingkat pertama di Pulau Jawa yang menghubungkan antarkota antarprovinsi. Bus berwarna putih coklat ini bisa menampung total 44 penumpang.

Baca selengkapnya di sini. 


9. Lahir pada 25 Desember, Pria Ini Diberi Nama "Slamet Hari Natal"

Kontributor Malang, Andi Hartik Slamet Hari Natal saat menunjukkan KTP miliknya di rumahnya, Desa Wonomulyo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Selasa (27/12/2016)
Pria di Jalan Sangadi, RT 24 RW 8, Desa Wonomulyo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, ini memliki nama yang unik.

Karena lahir bertepatan dengan perayaan Natal, yakni pada 25 Desember 1962, ia lantas diberi nama Slamet Hari Natal.

"Iya, itu benar nama saya," katanya saat ditemui di rumahnya, Selasa (27/12/2016).

Begitu juga dengan yang tertera pada KTP dan kartu keluarga miliknya. Di situ tertulis nama "Slamet Hari Natal".

"Sebenarnya, Selamat Hari Natal, tetapi karena orang Jawa, jadinya Slamet. Terus di KTP juga tertulis begitu," ujarnya.

Ia menceritakan awal mula orangtuanya memberi nama Slamet Hari Natal. Ketika itu, ia dilahirkan di rumah Akas Kiyo, seorang bidan di Desa Kebonsari, Tumpang.

Baca selangkapnya di sini. 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com