Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Maaf Dora, Kekalahan Timnas, dan Bonus Atlet PON DKI Rp 1 M yang Diingkari

Kompas.com - 18/12/2016, 08:04 WIB

PALMERAH, KOMPAS.com - Bagi Anda yang tak sempat mengikuti berita-berita Kompas.com kemarin, berikut ini rangkuman berita-berita kemarin yang perlu Anda tahu. Mulai dari kegagalan Tim Nasional Indonesia di Piala AFF 2016, hingga permintaan maaf Dora kepada Aiptu Sutisna.

1. Begini Suasana Haru Saat Dora Meminta Maaf kepada Aiptu Sutisna

Susana kantor Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya pada Jumat (16/12/2016) siang, berubah menjadi haru.

Sebab, saat itu Dora Natalia Singarimbun, pegawai Mahkamah Agung yang sempat memaki dan mencakar anggota polisi lalu lintas, Aiptu Sutisna, datang untuk meminta maaf.

Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Indra Jafar menceritakan suasana pertemuan tersebut.

Ia menceritakan, pada Jumat pagi, Dora menghubunginya dan meminta untuk bertemu dengan Sutisna.

"Jadi kemarin dari pihak Ibu Dora beserta keluarganya tiba-tiba ingin menemui kami di kantor pagi-pagi. Tapi kemarin kita ada launching e-Tilang, jadi kita bilang saja, 'nanti saja siang jam 14.00 WIB'," ujar Indra kepada Kompas.com.

Pada pukul 14.00 WIB, Dora beserta keluarganya mendatangi kantor Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya.

Bahkan, Dora ditemani Ibundanya yang datang dari Medan, Sumatera Utara.

Setelah bertemu, lanjut Indra, Dora mengungkapkan bahwa ingin meminta maaf kepada Sutisna dan segenap anggota Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya lainnya.

Baca selengkapnya di sini. 


2. Atlet Demo karena Kecewa Tidak Dapat Bonus Rp 1 Miliar, Ini Kata Ahok

Alsadad Rudi Sejumlah atlet DKI Jakarta yang mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Jawa Barat saat berujuk rasa saat acara pemberian penghargaan kepada atlet yang berprestasi pada PON dan PEPARNAS 2016 Jawa Barat di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (16/12/2016) malam.
Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak tahu kenapa bonus sebesar Rp 1 miliar untuk klub yang atletnya mendapatkan emas tidak terealisasikan.

Hal ini dia sampaikan ketika ditanya adanya aksi demo atlet PON DKI di hadapan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono saat acara pemberian penghargaan kepada atlet yang berprestasi pada PON dan PEPARNAS 2016 di Jawa Barat.

"Makanya saya enggak tahu mereka ubah bagaimana. Saya kepinginnya per klub dikasih Rp 1 miliar, yang dapat emas, supaya klub itu bisa hidup," ujar Basuki atau Ahok di RTH Kalijodo, Jakarta Utara, Sabtu (17/12/2016).

Para atlet memprotes bonus yang hanya berjumlah Rp 200 Juta. Padahal, pada awalnya Pemerintah Provinsi DKI menjanjikan bonus bagi atlet peraih emas sebesar Rp 1 miliar.

Ahok mengatakan klub-klub olahraga di luar negeri begitu bagus karena dibeli oleh swasta. Ahok mengatakan seharusnya pemerintah yang 'membeli" klub tersebut dengan syarat harus menjadi juara terlebih dahulu.

Baca selengkapnya di sini

 

3. 14 Tahun Berpisah dari Indonesia, Bagaimana Kondisi Timor Leste Kini?

Kompas.com/Alsadad Rudi Salah satu sudut Kota Dili, Timor Leste dengan latar belakang laut lepas dan patung Cristo Rei atau yang dalam bahasa Indonesia berarti Kristus Raja. Patung Cristo Rei merupakan salah satu tempat tujuan wisata favorit bagi wisatawan yang datang ke Dili.
Republica Democratica de Timor Leste, nama dalam Bahasa Portugal yang jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia menjadi Republik Demokratik Timor Leste, ini adalah nama resmi dari negara Timor Leste.

Timor Leste adalah negara yang baru 14 tahun berdiri. Sebelumnya, Timor Leste adalah salah satu dari 27 provinsi yang masuk wilayah Republik Indonesia. Pada Jumat (9/12/2016), Kompas.com beserta rombongan jurnalis dari Indonesia berkesempatan berkunjung ke negara yang terletak di timur Pulau Timor ini.

Saat masih menjadi bagian dari Indonesia, Timor Leste dikenal dengan nama Timor Timur. Wilayahnya berbatasan langsung dengan Timor Barat yang menjadi bagian dari Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Butuh waktu sekitar 1 jam 45 menit penerbangan dari Bandara Ngurah Rai di Denpasar, Bali untuk mencapai Bandara Presidente Nicolau Lobato di Ibu Kota Negara Timor Leste, Dili. Suasana panas nan kering langsung menyambut kami begitu mendarat di Dili.

Baca selengkapnya di sini. 


4. Terima Kasih, Timnas Indonesia

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Pemain timnas Indonesia Stefano Lilipaly (kiri) berebut bola dengan pemain Thailand, Koravit Namwiset pada laga final Piala AFF Suzuki Cup 2016 leg pertama di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Rabu (14/12/2016). Indonesia menang 2-1 atas Thailand dan akan bertanding di final Piala AFF Suzuki Cup 2016 leg kedua di Stadion Rajamangala, Thailand, Sabtu (17/12/2016) mendatang.
Tim nasional Indonesia memang gagal menjadi juara Piala AFF 2016. Namun, apresiasi positif ditunjukkan masyarakat Indonesia atas perjuangan timnas.

Indonesia gagal menjadi juara setelah kalah agregat 2-3 dari Thailand pada final Piala AFF 2016. Sempat unggul 2-1 pada final pertama, Indonesia kalah 0-2 dari Thailand pada final kedua di Stadion Rajamangala, Sabtu (17/12/2016).

Kendati demikian, sejumlah netizen menunjukkan apresiasi positif atas perjuangan Boaz Solossa dkk. Dari linimasa di Twitter, sejumlah netizen menghaturkan ucapan terima kasih atas perjuangan timnas Indonesia.

Perjuangan timnas memang pantas diacungi jempol. Berbagai masalah dihadapi dalam persiapan membentuk timnas untuk Piala AFF 2016.

Masalah pertama terkait dari sanksi FIFA sehingga tak ada kompetisi resmi sebagai wadah pencarian bakat timnas. Setelah setahun dibekukan, sanksi itu baru dicabut pada Mei 2016.

Baca selengkapnya di sini. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com