Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desmond: Kader PDI-P di Parlemen Tak Ada yang Layak Jadi Pimpinan DPR

Kompas.com - 08/12/2016, 15:54 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Gerindra Desmond J. Mahesa menilai anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di parlemen saat ini tidak ada yang pantas untuk menjadi Wakil Ketua DPR RI.

Desmond beranggapan, sebenarnya ada sosok Puan Maharani yang mumpuni untuk menjabat sebagai pimpinan DPR.

Namun putri Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri itu kini sudah mundur dari DPR dan menjabat sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

"Enggak ada lagi (yang layak jadi pimpinan DPR dari PDI-P). Dulu Puan, sekarang enggak ada lagi yang layak," kata Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (8/12/2016).

Meski demikian, Desmond mengatakan, Fraksi Gerindra tak keberatan apabila jumlah kursi pimpinan DPR ditambah untuk mengakomodasi PDI-P.

Pihaknya tidak akan menghalangi keinginan partai berlambang banteng tersebut. "Kalau PDI-P mau kursi kita kasih saja, emang kenapa?" kata Desmond.

Wakil Ketua Komisi III DPR ini meyakini, langkah PDI-P untuk mendapat jatah pimpinan DPR akan terwujud.

(Baca: Sudah Dilobi, Golkar Setuju PDI-P Dapat Jatah Pimpinan DPR)

Sebab, ia menduga sudah ada deal dengan Ketua DPR yang juga Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto.

Usulan untuk menambah satu kursi pimpinan bagi PDI-P ini memang muncul setelah proses pergantian Ketua DPR yang diusulkan Golkar beberapa waktu lalu.

Pergantian dari Ade Komarudin ke Setya Novanto itu mulus setelah semua fraksi, termasuk PDI-P memberikan persetujuan.

"Mungkin tidak perlu (lobi) dengan Gerindra karena ini mungkin bagian deal Novanto yang tidak masalahin," kata dia.

Fraksi PDI-P sebelumnya sudah membentuk tim agar bisa mendapat satu jatah kursi pimpinan DPR.

Tim ini akan melobi fraksi-fraksi lain agar menyetujui revisi Undang-undang nomor 17 tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPRD, dan DPD (UU MD3).

Tim akan dipimpin oleh Junimart Girsang. Untuk posisi sekretaris dipercayakan kepada Risa Mariska.

Sementara anggota terdiri dari Arif Wibowo, Trimedya Panjaitan dan Yulian Gunhar. Arif Wibowo mengatakan, PDI-P ingin agar UU MD3 yang baru mengatur pimpinan DPR menjadi enam orang.

(Baca: Lobi untuk Jatah Satu Kursi Pimpinan DPR, PDI-P Bentuk Tim)

Dengan begitu, PDI-P sebagai pemilik kursi terbanyak di DPR bisa diakomodir menjadi salah satu pimpinan.

"Usulannya untuk menambah unsur kursi pimpinan," ujar Arif. Adapun saat ini, pimpinan DPR terdiri dari 5 orang, yakni Setya Novanto (Golkar), Fadli Zon (Gerindra), Fahri Hamzah (PKS), Agus Hermanto (Demokrat) dan Taufik Kurniawan (PAN).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com