Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketukan Misterius di Luar Angkasa dan Harapan Pergi ke Bulan, Ini 5 Berita Kemarin yang Perlu Anda Simak

Kompas.com - 05/12/2016, 05:52 WIB

PALMERAH, KOMPAS.com - Sepanjang Minggu (4/12/2016) tidak ada isu pemberitaan yang terlalu menonjol. Pagi hari ada aksi "Kita Indonesia" yang dilakukan sejumlah elemen masyarakat dan partai pendukung pemerintahan Presiden Jokowi.

Sementara dari kepulauan Riau dilaporkan, tim penyelamat masih berjuang mencari posisi jatuhnya pesawat Skytruck milih Polri.

Berdasarkan kesaksian sejumlah nelayan, pesawat jatuh menukik dengan hidung lebih dulu masuk ke dalam laut.

Berikut lima berita pilihan kemarin yang perlu Anda baca.

1. Aksi Kita Indonesia

Sejumlah elemen masyarakat bersama pimpinan partai politik pendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla menyelenggarakan aksi "Kita Indonesia", Minggu (4/12/2016) di kawasan Car Free Day (CFD), Jakarta.

Humas aksi "Kita Indonesia" Charles Melkiansyah mengatakan, aksi ini dipimpin oleh Partai Nasdem dan Partai Golkar.

Aksi ini digelar untuk untuk mengawal dan mendukung pemerintahan Presiden Jokowi-JK.

Bendera Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) mendominasi acara itu. Ada pula bendera Partai Persatuan Pembangunan (PPP), meski tak sebanyak dua partai itu.

Selain itu, banyak pula peserta aksi yang mengenakan kaos berlambang dua partai itu. Bendera merah putih juga tampak dalam acara itu, namun tidak terlalu dominan.

Baca:
Atribut Golkar dan Nasdem Dominasi Aksi Kita Indonesia

Plt Gubernur DKI Minta Panitia Kita Indonesia Tertibkan Atribut Parpol

Plt Gubernur DKI Akan Layangkan Teguran Tertulis kepada Panitia Kita Indonesia

Selengkapnya soal berita seputar aksi "Kita Indonesia" bisa dilihat di sini

AFP Astronot asal China Yang Liwei

2. Astronot China Dikejutkan Suara Mengetuk di Angkasa Luar

Astronot asal China, Yang Liwei, mengaku mendengar suara seperti ketukan saat melakukan perjalanan perdananya di luar angkasa pada 2003.

Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, dia mengingat bahwa seseorang mengetuk badan pesawat angkasa luar sama seperti mengetuk ember logam dengan palu kayu.

"Asalnya bukan dari dalam atau luar pesawat."

Jelas saja dia menjadi cemas dan mengintip ke lubang, tetapi tetap tidak menemukan penjelasan terkait suara aneh tersebut.

Dia tidak bisa memutuskan saat masih di angkasa luar maupun setelah kembali ke bumi.

Yang Liwei telah mencoba, tetapi gagal, menciptakan kembali suara tersebut agar para ahli dapat membantunya mengidentifikasinya.

Tidak mengejutkan bahwa cerita suara misterius di angkasa luar mengundang perhatian berbagai pihak.

Apa atau siapa yang mengetuk pesawat angkasa luar Yang sementara dia sendirian jauh dari Bumi? Baca di sini.

Foto: Divisi Humas Mabes Polri (istimewa) Personel kepolisian sebelum naik ke pesawat Sky Truck dengan nomor registrasi penerbangan P4201 yang hilang kontak di Kepulauan Riau, Sabtu (3/12/2016).
3. Pesawat Skytruck Milik Polri Jatuh ke Laut dengan Hidung Terlebih Dahulu

Kapolda Kepulauan Riau Brigjen (Pol) Sam Budiangusdian mengatakan, pesawat Polri tipe M-28 (Skytruck) jatuh ke laut dengan kondisi bagian depan pesawat yang terlebih dahulu menyentuh permukaan laut.

"Lima nelayan yang melihat pesawat itu sempat melayang-layang, mesin antara hidup mati, hidung pesawat ke bawah dan terjadi ledakan di air," kata Sam selesai mengikuti pencarian di Telaga Punggur Batam, Minggu (4/12/2016).

Sam mengatakan, sejumlah nelayan yang melihat kejadian dari jarak tidak begitu jauh itu berhasil menemukan serpihan-serpihan pesawat yang tersebar.

"Hingga saat ini, belum bisa dipastikan korban selamat dalam peristiwa ini. Tim masih terus berupaya melakukan pencarian dengan berbagai peralatan yang dimiliki," kata dia.

Selengkapnya baca di sini.

Baca juga:
Basarnas Temukan Titik Jatuhnya Pesawat Skytruck Milik Polri

Ikuti perkembangan beritanya di sini.

Google Google peringati hari ulang tahun Dewi Sartika ke-132 dengan doodle.
4. Google Doodle Rayakan Ulang Tahun Dewi Sartika

Saat Anda masuk ke laman google.co.id di hari Minggu, kenalkah Anda dengan google doodle hari itu?

Lihatlah gambar di atas. Seorang perempuan dewasa berbaju hijau di sudut kiri nampak sedang mengajar enak orang anak kecil. Siapakah dia?

Perempuan itu adalah Dewi Sartika, salah seorang pahlawan nasional Indonesia asal Bandung, Jawa Barat.

Dewi Sartika berulang tahun ke-132 pada Sabtu (4/12/2016). Google pun turut merayakan hari jadi Dewi Sartika dengan menampilkan doodle khusus di laman mesin pencari.

Selengkapnya baca di sini

AP PHOTO / JEFF KNOX Pesawat terbang dengan latar belakang bulan purnama (supermoon) yang sedang mengalami proses gerhana, Minggu (27/9/2015), di Jenewa, Swiss.
5. Tahun 2027, Wisata ke Bulan Tak Lagi Mustahil

Anda berminat wisata ke bulan? Anda harus bersabar hingga tahun 2027.

Seorang miliuner bernama Naveen Jain akan membuka wisata ke bulan menggunakan kapal luar angkasa. Ia memperkirakan proyeknya baru akan dibuka untuk umum pada 2027.

Naveen memperkirakan tiket wisata dari bumi ke bulan akan dibanderol 10.000 dollar AS atau setara dengan Rp 135 juta.

Lewat perusahaan Moon Express yang didirikannya tahun 2010, Naveen mulai mencicil ambisinya.

Moon Express adalah satu-satunya perusahaan swasta yang diberikan izin perjalanan di orbit bumi dan bulan. Tahun depan, tepatnya tahun 2017, Moon Express akan mulai mengirim kapal angkasa ke orbit dalam rangka mempersiapkan wisata anti-mainstream ini.

Modal yang dimiliki Naveen tentu tak main-main. Pesawat untuk digunakan ke luar angkasa menghabiskan dana sekitar 5 juta dollar AS atau setara dengan Rp 67 miliar. Dalam lima tahun, Naveen juga menghabiskan 2 juta dollar AS atau setara dengan Rp 27 miliar untuk aneka perlengkapan yang dibutuhkan.

Selengkapnya baca di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Nasional
PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Nasional
Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Nasional
Kasus Dana PEN Muna, Eks Dirjen Kemendagri Dituntut 5 Tahun 4 Bulan Penjara

Kasus Dana PEN Muna, Eks Dirjen Kemendagri Dituntut 5 Tahun 4 Bulan Penjara

Nasional
BSSN Akui Data Lama INAFIS Bocor, Polri Akan Lakukan Mitigasi

BSSN Akui Data Lama INAFIS Bocor, Polri Akan Lakukan Mitigasi

Nasional
Anies dan Ganjar Diprediksi Menolak jika Ditawari jadi Menteri Prabowo

Anies dan Ganjar Diprediksi Menolak jika Ditawari jadi Menteri Prabowo

Nasional
Ingatkan Satgas, Kriminolog: Jangan Dulu Urusi Pemain Judi 'Online'

Ingatkan Satgas, Kriminolog: Jangan Dulu Urusi Pemain Judi "Online"

Nasional
Dilema PDI-P di Pilkada Jakarta: Gabung PKS atau Buat Koalisi Baru

Dilema PDI-P di Pilkada Jakarta: Gabung PKS atau Buat Koalisi Baru

Nasional
Jelang Pilkada, Baharkam Polri Minta Jajaran Petakan Kerawanan dan Mitigasi Konflik

Jelang Pilkada, Baharkam Polri Minta Jajaran Petakan Kerawanan dan Mitigasi Konflik

Nasional
PPATK Ungkap Lebih dari 1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online

PPATK Ungkap Lebih dari 1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online

Nasional
Bawaslu Luncurkan Posko Kawal Hak Pilih Pilkada Serentak 2024

Bawaslu Luncurkan Posko Kawal Hak Pilih Pilkada Serentak 2024

Nasional
KY Terima Laporan KPK terhadap Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

KY Terima Laporan KPK terhadap Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Nasional
Belum Sentuh Bandar, Satgas Pemberantasan Judi Online Dianggap Mengecewakan

Belum Sentuh Bandar, Satgas Pemberantasan Judi Online Dianggap Mengecewakan

Nasional
Mempermainkan Hukum sebagai Senjata Politik

Mempermainkan Hukum sebagai Senjata Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com