JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya F Henry Bambang Soelistyo mengatakan, jajarannya telah menemukan titik jatuhnya pesawat milik Polri dengan tipe M-28 Skytruck.
Pesawat dengan nomor registrasi P4201 itu hilang kontak saat terbang dengan rute Pangkal Pinang - Batam pada Sabtu (3/12/2016).
"Kemarin Basarnas telah berhasil memprediksi titik jatuhnya pesawat karena terlihat ada tumpahan minyak yang diduga sebagai bahan bakar pesawat," ujar Soelistyo saat memberikan keterangan di kantor Basarnas Pusat, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (4/12/2016).
(Baca: Tim Pencari Pesawat Skytruck Milik Polri Temukan Satu Jenazah)
Soelistyo menjelaskan, diketahui titik jatuhnya pesawat berada di koordinat 00 17 .321 N - 104 50.518 E. Lokasi tersebut tidak jauh dari Pulau Batam.
Sementara di titik tersebut, kata Soelistyo, kedalaman laut diperkirakan mencapai 24 meter.
"Titik lokasi telah diberi tanda. Kedalamannya mencapai lebih kurang 24 meter," kata Soelistyo.
Soelistyo menuturkan, saat proses pencarian pada Sabtu kemarin, rescue boat Basarnas telah menemukan serpihan pesawat berupa satu buah ban pesawat, red box, serpihan badan pesawat, dan manual box pesawat.
(Baca: DVI Polri Kumpulkan Ante Mortem Awak Pesawat Polri yang Hilang)
Selain itu, Basarnas juga menemukan potongan jenazah korban dalam tiga kantong jenazah.
"Tadi pagi tiga kantong jenazah tidak utuh diserahkan dari tim gabungan di bawah kendali Basarnas ke pihak Polri. Sekitar pukul 02.15 WIB," ungkapnya.
Pesawat dengan nomor register P 4201 tersebut berangkat dari Pangkal Pinang, Bangka Belitung, pada pukul 09.24 WIB. Sedianya, pesawat tiba di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, pada pukul 10.58 WIB.
Namun, hingga saat ini, tidak ada lagi komunikasi antara pilot pesawat dan petugas di menara pemandu lalu lintas di Bandara Internasional Raja Haji Fisabilillah di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.