Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejutan dari Istana Saat Momen 212...

Kompas.com - 03/12/2016, 08:38 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - "Semuanya ke Istana Merdeka, sekarang."

Teriakan seorang petugas protokoler Istana Kepresidenan di ujung pintu ruang wartawan di komplek istana Jakarta, seketika membuat para jurnalis berhamburan ke luar. 

Saat itu, waktu menunjukkan pukul 11.05 WIB.

Para wartawan yang bertugas di istana diarahkan menuju sisi barat Istana Merdeka, tepat di depan Masjid Baitulrrahim.

Di sana, para wartawan terhenti, menunggu kepastian.

Apakah Presiden Joko Widodo melaksanakan shalat Jumat di masjid istana, di Silang Monas atau di Masjid Istiqlal.

"Di antara tiga itulah ya," ujar Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

Pukul 11.35 WIB, sebuah 'golf car' mendatangi area itu. Wakil Presiden Jusuf Kalla di dalamnya.

Dengan mengenakan kemeja putih, celana dan peci hitam, Kalla lalu berjalan menuju koridor Istana Merdeka.

Rupanya di sana sudah berdiri Presiden Jokowi. Bajunya kompak dengan Kalla.

Seiring dengan itu, jurnalis diberi kabar bahwa Presiden dan Wakil Presiden akan menunaikan ibadah shalat Jumat di Silang Monas, bersama massa aksi super damai.

Tiba-tiba, hujan turun. Semakin lama semakin deras. Jokowi dan Kalla sempat berdiri di koridor itu sekitar semenit. Entah apa yang dibicarakan keduanya.

Sempat ditahan

Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin mengatakan, para pejabat sempat meminta Presiden mengurungkan niatnya melaksanakan shalat Jumat di Silang Monas lantaran hujan deras.

"Bapak Presiden memutuskan terus," ujar Lukman.

Seorang Paspampres berlari ke arah Jokowi, menggenggam sebuah payung biru.

Dia lalu membentangkan payung dan mempersilahkan Jokowi berada di naungannya.

Jokowi menolak. Ia meraih payung kemudian memegangnya sendiri. Kalla juga demikian.

Keduanya pun berjalan kaki ke depan Istana Merdeka.

Belakangan, payung biru itu viral di media sosial. Persis seperti jaket bomber yang dikenakan Jokowi pada 4 November malam.

Di belakang Jokowi-Kalla, terlihat Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com