Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besok, Tiga Jenazah Korban Kecelakaan Heli TNI AD Dipulangkan

Kompas.com - 28/11/2016, 20:44 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispen AD) Brigadir Jenderal Mohamad Sabrar Fadhilah mengatakan, jenazah ketiga personel TNI yang gugur dalam kecelakaaan helikopter di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, akan diterbangkan ke daerah asalnya pada Selasa (29/11/2016) besok.

 

"Ketiga korban gugur pada hari Selasa (29/11/2016) besok akan diterbangkan dan dimakamkan di daerah masing-masing," ujar Sabrar melalui keterangan tertulisnya, Senin (28/11/2016).

Adapun nama korban yang gugur pada peristiwa jatuhnya Helikopter Bell 412 milik TNI AD adalah Lettu Cpn Ginas Sasmita Aji, Sertu Bayu Sadeli Putra dan Praka Suyanto.

Menurut rencana, Lettu Ginas Sasmita Aji akan diterbangkan dan dimakamkan di Yogyakarta, Sertu Bayu Sadeli Putra ke Dumai dan Praka Suyanto ke Madiun.

Tim SAR berhasil mengangkut jenazah ketiganya pada Senin (28/11/2016) pukul 13.00 Wita. Menurut Sabrar, ketiga korban tersebut saat ini telah dievakuasi ke RSAL Tarakan untuk dilakukan prosedur medis.

Sementara itu, sampai saat ini Tim SAR masih melakukan upaya pencarian terhadap satu orang korban a.n. Lettu Cpn Yohanes Syahputra.

"TNI AD kehilangan putra-putra terbaiknya ketika sedang melaksanakan suatu misi dukungan logistik operasi pengamanan wilayah perbatasan negara di Desa Long Bawan," kata Sabrar.

Helikopter Bell 412 milik TNI AD dikabarkan hilang kontak di sekitar wilayah pegunungan di Malinau, Kalimantan Utara, pada Kamis, 24 November 2016.

Helikopter tersebut sedang dalam misi membawa logistik untuk petugas TNI yang melakukan penjagaan perbatasan negara itu hendak menuju Long Bawan, Nunukan, dari Kota Tarakan.

Lokasi jatuhnya heli kemudian diketahui berada di daerah pegunungan di wilayah Malinau yang berjarak sekitar 5 kilometer dari Desa Long Sulit, Kecamatan Mentarang Hulu, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.

Kompas TV Helikopter TNI Ditemukan, 1 Korban Selamat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com