JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pendidikan di Indonesia masih rendah.
Indonesia masih jauh tertinggal dalam pemanfaatan TIK di dunia pendidikan jika dibandingkan dengan negara lain.
"Kita termasuk negara yang terbelakang, bahkan di ASEAN kita bukan negara yang memimpin dalam dunia pendidikan berbasis TIK," ujar Muhadjir, ketika memberi sambutan pada malam penganugerahan 'Kita Harus Belajar (KiHajar) 2016', di Gedung D Kemendikbud, Jakarta, Jumat (25/11/2016).
Hingga saat ini masih ada 140 ribu sekolah yang belum memiliki akses internet.
Hal ini membuat semakin mempersulit penerapan TIK di sekolah.
Menurut Muhadjir, kondisi ini menjadi tantangan bagi Indonesia untuk segera diatasi. Pasalnya, TIK direncanakan sebagai sarana belajar siswa di Indonesia.
"Ini tantangan besar kita kalau kita ingin menjadikan TIK sebagai sarana media pembelajaran," kata dia.
Oleh karena itu, ia mengatakan, peran semua pihak mendorong penggunaan TIK dalam dunia pendidikan menjadi penting.
Muhadjir menilai, pendidikan berbasis TIK dapat mendorong siswa agar lebih maju dan terampil.
Sehingga, generasi selanjutnya akan lebih siap menghadapi tantangan zaman.
"Tugas kita ini menyiapkan generasi yang akan menjawab tantangan zaman," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.