Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Bertemu Presiden PKS Rabu Malam, Apa yang Dibicarakan?

Kompas.com - 24/11/2016, 12:32 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman di Kantor DPP PKS, Rabu (24/11/2016) malam. Sejumlah topik dibicarakan pada pertemuan itu.

Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid yang hadir pada kesempatan tersebut mengatakan, Prabowo menegaskan posisi Gerindra dan PKS yang tetap sebagai oposisi pemerintah.

"Jadi Pak Prabowo ingin menegaskan bahwa PKS dan Gerindra adalah dua sekutu (pemerintah) yang harus tetap solid dan membagi formasi, bertukar pandangan terhadap perkembangan di lapangan," ujar Hidayat saat dihubungi, Kamis (24/11/2016).

(Baca: Jokowi-Prabowo Harmonis, Fadli Zon Tegaskan Gerindra Tetap Oposisi)

Namun, dalam konteks ini, PKS dan Gerindra berposisi sebagai oposisi yang positif. Artinya, kata Hidayat, Gerindra dan PKS akan mendukung kebijakan pemerintah yang dirasa positif bagi bangsa dan negara.

Namun akan dikritisi jika pemerintah tak menunaikan janji saat pilpres lalu dan jika ada kebijakan yang tak sesuai harapan masyarakat. 

Adapun poin lain yang dibahas di antaranya mengenai Pilkada DKI dan situasi negara yang seolah mencekam.

"Jadi kami menegaskan bahwa pilkada bukan ajang bullying atau balas bullying. Apalagi sampai adu domba di tingkat rakyat tapi harus mengambil jalan kemenangan pilkada melalui jalan-jalan yang bermartabat," kata Hidayat.

(Baca: Anies Puji Pertemuan Jokowi dengan Prabowo)

Adapun video hasil pertemuan PKS dan Gerindra semalam juga diunggah lewat akun facebook resmi PKS.

Dalam video tersebut Prabowo menekankan bahwa pilkada harus berlangsung dengan suasana baik dan kondusif. Semua pihak harus mengutamakan kesejukan dan kekeluargaan.

"Yang penting bagi kita, semua pihak menjaga suasana yang damai, rukun. Kita harus ingat kita negara yang besar dan tentunya kita berharap bahwa semua masalah bisa kita selesaikan dengan kekeluargaan," ujar Prabowo dalam video tersebut. 

Kompas TV Gerindra Bantah Jadi Partai Pendukung Pemerintah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Presen Buruk Jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Presen Buruk Jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com