JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadil Zon menegaskan bahwa partainya tetap pada posisi oposisi meski hubungan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo kian harmonis.
Adapun pada Kamis (17/11/2016) lalu, Prabowo bertemu Jokowi di Istana Negara untuk memenuhi undangan.
Pertemuan itu merupakan pertemuan kedua, setelah pertemuan pertama dilakukan di kediaman Prabowo di Bukit Hambalang, Bogor. Jokowi berkunjung ke kediaman Prabowo pada 31 Oktober 2016.
"Silaturahim kemarin itu silaturahim kenegarawanan. Sikap kami sampai sekarang jelas, kami berada di luar pemerintahan," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/11/2016).
(Baca: Dua Kali Jokowi-Prabowo Bertemu dalam Sebulan, Sinyal Koalisi?)
Fadli menambahkan, Gerindra akan tetap memposisikan diri sebagai pihak yang mengkritisi pemerintah sebagai bagian dari check and balance dalam demokrasi.
Namun, dalam beberapa hal Gerindra tetap bersedia mendukung pemerintah.
"Tentu program pemerintah yang baik kami dukung. Yang menyangkut hal-hal terkait masalah kenegaraan, kepentingan nasional, tentu kami akan mendukung bersama-sama," ujarnya.