Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPD Imbau Masyarakat Tak Terpancing Teror Bom di Samarinda

Kompas.com - 14/11/2016, 21:20 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPD Mohammad Saleh mengimbau kepada segenap konponen bangsa untuk merapatkan barisan dan bersatu padu menjaga keutuhan dan kerukunan nasional.

Saleh juga mengimbau publik agar tidak terpancing untuk memperkeruh situasi.

Hal tersebut disampaikan Saleh menanggapi teror berupa pelemparan bom molotov di Gereja Oikumene, Samarinda, yang terjadi pada Minggu (13/11/2016).

"Semua anak bangsa agar bersatu hati menjaga keamanan negeri kita dan melawan gangguan keamanan dalam bentuk apapun sebab tindakan-tindakan yang dapat memicu instabilitas tak boleh dibiarkan terjadi di bumi Nusantara," kata Saleh dalam keterangan tertulis, Senin (14/11/2016).

Saleh mengatakan, teror di Samarinda tersebut merupakan tindakan tidak beradab yang mengganggu stabilitas dan mencoreng wajah bangsa.

(Baca: Ketua DPR Kutuk Pengeboman Rumah Ibadah)

Serangan tersebut menunjukkan masih ada oknum-oknum yang ingin merusak persatuan bangsa justru pada saat masyarakat sedang berusaha menjaga ketenteraman dan kerukunan hidup antarumat beragama.

"DPD RI mendesak aparat penegak hukum agar menindak tegas pelaku pengeboman tersebut yang jelas jelas mengganggu stabilitas negeri ini dari Sabang sampai Merauke, Miangas sampai ke Rote," tambah dia.

Saleh juga mendoakan agar para korban bom Gereja Oikumene Samarinda bisa lekas sembuh dan keluarga korban diberi ketabahan dalam menghadapi musibah ini.

"Semoga Tuhan Yang Maha Esa menjaga bangsa kita dan melindungi kita semua agar terhindar dari kejadian seperti ini di masa yang akan datang," ucap dia.

Aksi teror di Gereja Oikumene, Samarinda terjadi pada Minggu (13/11/2016). Pria yang diduga sebagai pelaku pelempar bom molotov Juhanda alias Joh alias Jo bin Muhammad Aceng Kurnia diketahui pernah dipenjara karena terlibat dalam peledakan bom buku di Jakarta pada 2011.

(Baca: Ketum PBNU: Yang "Ngebom-ngebom" Itu Juga Menistakan Agama)

Ia divonis 3,5 tahun dan dinyatakan bebas bersyarat setelah mendapatkan remisi Idul Fitri pada 28 juli 2014.

Akibat teror bom ini, seorang anak berusia 2,5 tahun meninggal sementara tiga lainnya mengalami luka bakar. Mereka berada di area parkir sepeda motor, tempat di mana bom tersebut dilempar pelaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com