Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Polhukam Gelar Rapat Bahas Terorisme

Kompas.com - 14/11/2016, 20:36 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto menggelar rapat koordinasi terbatas secara mendadak di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (14/11/2016).

Dalam rapat yang dimulai sekitar pukul 17.00 WIB itu hadir Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Jenderal Budi Gunawan dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Suhardi Alius.

Saat ditemui usai rapat, Menko Polhukam Wiranto mengatakan, salah satu agenda yang dibahas terkait evaluasi program deradikalisasi.

"Ya, itu kembali semuanya dibahas, perkembangan situasi di daerah juga dibahas juga, di pusat juga dibahas," ujar Wiranto.

(Baca: Bom di Samarinda Dinilai Jadi Bukti Deradikalisasi BNPT Belum Maksimal)

Wiranto menuturkan, saat ini program deradikalisasi yang dijalankan oleh BNPT menitikberatkan pada metode pendekatan lunak (soft approach).

Pemerintah, kata Wiranto, menghindari cara penanggulangan terorisme yang bersifat keras (hard approach) terhadap pelaku.

Wiranto menjelaskan, dalam program deradikalisasi, BNPT telah mendata orang-orang yang pernah terlibat dalam aksi terorisme.

BNPT pun berupaya melakukan pendekatan dan menyadarkan mereka dari ideologi radikalisme.

Di sisi lain, pemerintah juga berupaya untuk menanggulangi kemiskinan yang disebut sebagai faktor utama penyebab radikalisme muncul di masyarakat.

"Yang terpenting itu soft approach, menyadarkan mereka. Mereka yang melakukan teror itukan saudara kita juga, yang barangkali sedang khilaf, dicekoki ideologi lain. Toh sekarang ini pemerintah sudah berusaha keras untuk membangun yang namanya kemakmuran dan keadilan," kata Wiranto.

Sebelumnya, wacana evaluasi program deradikalisasi muncul dari pernyataan Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian.

Tito menganggap sejumlah pemain lama kasus terorisme kembali meneror masyarakat.

Salah satunya yang terjadi di Samarinda, Minggu (13/11/2016). Pelaku bernama Juhanda merupakan pelaku percobaan pengeboman di Serpong dan bom buku di Utan Kayu, Jakarta Timur, pada 2011.

Tito menyebut, kembalinya para pelaku ini menunjukkan bahwa program deradikalisasi belum efektif.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Nasional
Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Nasional
Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Nasional
Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Nasional
Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Nasional
Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Nasional
Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Nasional
PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi 'Online'

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi "Online"

Nasional
4 Bandar Besar Judi 'Online' di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

4 Bandar Besar Judi "Online" di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

Nasional
Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Nasional
Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Nasional
Ketua RT di Kasus 'Vina Cirebon' Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Ketua RT di Kasus "Vina Cirebon" Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com