Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meutia Hatta Anggap Siti Fadilah Tidak Terlibat Korupsi

Kompas.com - 10/11/2016, 15:33 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan Kabinet Indonesia Bersatu periode 2004 - 2009, Meutia Farida Hatta Swasono meyakini bahwa koleganya, Siti Fadilah Supari, tidak bersalah.

Siti merupakan mantan Menteri Kesehatan yang saat ini menjadi tersangka kasus dugaan korupsi alat kesehatan (alkes) buffer stock untuk kejadian luar biasa 2005, pada April 2014.

Meskipun tidak mengetahui secara pasti mengenai persoalan tersebut secara hukum, namun Meutia yakin bahwa Siti tidak melakukan tindakan melawan hukum.

(baca: Siti Fadilah Supari Dijenguk Para Mantan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu)

Fachri Fachrudin Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan dalam Kabinet Indonesia Bersatu periode 2004 - 2009, Meutia Farida Hatta Swasono menyambangi Rumah Tahanan Klas II A Jakarta Timur, Kamis (10/11/2016), untuk menjenguk mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari.
Meutia menilai, selama ini Siti telah bekerja sepenuh hati.

"Ya, saya kira begitu (tidak bersalah), saya tidak bilang tidak bersalah terkait hukum, karena saya bukan ahli hukum. Dia bekerja penuh dengan ketulusan," ujar Meutia usai menemui Siti di Rumah Tahanan Klas II A Jakarta Timur, Kamis (10/11/2016).

Meutia menuturkan, dirinya pernah bersama-sama Siti masuk ke pelosok negeri untuk menjalankan program pemerintah.

(baca: KPK Perpanjang Masa Penahanan Mantan Menkes Siti Fadilah Supari)

Menurut Meutia, perhatian Siti terhadap rakyat kecil sangat besar.

Maka dari itu, dirinya meragukan jika Siti terlibat dalam kasus Korupsi.

"Ketulusannya kepada rakyat kecil begitu besar. Kami berjuang bersama masuk ke pelosok negeri yang jauh dari kota, kami berdua ingin melayani masyarakat terpencil yang ingin mendapatkan bantuan," tutur dia.

(baca: Siti Fadilah Supari: Kebijakan Menteri Tidak Bisa Dipidanakan)

Meutia berharap, kasus yang menjerat Siti bisa segera diputuskan dan berkekuatan hukum tetap.

Seiring dengan itu, Meutia mengatakan, akan terus memberikan dukungan moril kepada sahabatnya tersebut agar selalu tegar menghadapi setiap persmasalahan.

"Saya kira kami perlu memberikan dukungan buat beliau. Besok-besok, saya akan datang lagi," ujarnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com