JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa Komando Pasukan Khusus (Kopassus) merupakan pasukan cadangan yang setiap saat dapat ia gerakkan jika negara dalam kondisi darurat.
"Di sini ada Sandi Yudha, Satuan Komando, dan Gultor. Ini merupakan pasukan cadangan yang dalam keadaan emergency, darurat, bisa saya gerakkan," ujar Jokowi usai memberikan pengarahan kepada prajurit Kopassus di Markas Kopassus, Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (10/11/2016).
"Sebagai panglima tertinggi, lewat Panglima TNI, (dapat digerakkan) untuk keperluan-keperluan khusus," lanjut dia.
(Baca: "Komando", Teriak Prajurit Kopassus kepada Presiden Jokowi)
Meski demikian, Jokowi membantah bahwa kehadiran serta aktivitasnya itu dilatarbelakangi kondisi bahwa negara dalam keadaan darurat. Presiden hadir di tempat tersebut dalam rangka memperingati Hari Pahlawan.
"Enggak (dalam keadaan darurat). Ini kan Hari Pahlawan. Tadi kan saya bilang 'kalau' (keadaan darurat)," ujar Jokowi.
Presiden memberikan pengarahan kepada 1.720 personel Kopassus, mulai dari tingkat bintara hingga perwira.
(Baca: Saat Jokowi Diberi Penjelasan soal Mematikannya Alutsista Kopassus)
Sebelum memberikan pengarahan, Jokowi mendapat penjelasan soal mematikannya alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik Kopassus.
Usai memberikan pengarahan, Presiden menghampiri satu per satu prajurit untuk bersalaman.
Prajurit itu berteriak "komando" saat berjabat tangan dengan Presiden.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.