JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo ingin para pemimpin organisasi massa Islam memberikan masukan kepada dirinya terkait apa yang harus dilakukan dalam merespons aksi unjuk rasa 4 November 2016 lalu.
"Saya ingin meminta masukan kepada pimpinan organisasi Islam yang saat ini hadir pada sore hari ini, baik dalam rangka membuat kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan yang kemarin (demonstrasi 4 November) maupun dalam rangka kebijakan pemerintah saat ini," ujar Jokowi saat menerima para pimpinan Ormas Islam, di Istana Merdeka, Rabu (9/11/2016).
Sebanyak 17 orang pimpinan ormas Islam yang hadir dalam pertemuan. Antara lain, Habib Nabil Al Musawa dari Majelis Rasulullah, Khofifah Indar Parawansa dari Muslimat NU, Anggia Emarini dari Fatayat NU, Mahfud MD dari KAHMI, Hamdan Zoelva dari Syarikat Islam dan Yaqut Qolil Qiumas dari GP Anshor.
Jokowi juga mengajak ulama, para habib dan ustaz pemimpin Ormas Islam untuk berkontribusi bagi kedamaian negeri.
"Saya mengajak kepada seluruh pimpinan organisasi massa Islam untuk mendinginkan suasana, membangun kedamaian serta mempererat tali persatuan, mempererat ukuwah kita. Sehingga ketegangan-ketegangan di masyarakat bisa kita redakan secepat-cepatnya," ujar Jokowi.
Aksi demonstrasi menuntut proses hukum atas Basuki Tjahaja Purnama dalam perkara dugaan penodaan agama di depan Istana itu disertai kerusuhan, usai unjuk rasa berakhir.
Tercatat, 21 kendaraan, baik milik TNI-Polri atau umum dirusak. Sebanyak 3 kendaraan di antaranya dibakar.
Sementara itu, demonstran yang mengalami luka berjumlah 250 orang. Sebanyak 100 orang di luar demonstran juga mengalami luka.
Adapun 100 orang itu terdiri dari 79 personel Polri (11 di antaranya dirawat inap), 15 masyarakat umum, 5 personel TNI dan 1 personel pemadam kebakaran.
Sejumlah politikus tampak hadir dalam unjuk rasa itu. Antara lain politikus PKS Fahri Hamzah, politikus Partai Gerindra Fadli Zon dan politikus PAN Amien Rais.
(Baca juga: Din Syamsuddin Minta Umat Islam Tak Terpancing Isu Menyesatkan Pasca-4 November)
Kemudian, pada Selasa dini hari, lima mahasiswa diciduk Polisi. Mereka diduga kuat menjadi provokator aksi rusuh itu. Polisi akan memulai mencari dalang aksi rusuh itu dari para mahasiswa itu.
(Baca juga: Tim Kuasa Hukum Sebut Penangkapan Kader HMI Tindakan Sewenang-wenang)
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.