JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin meminta umat Islam tidak terpancing isu-isu yang menyesatkan dan provokatif pasca-aksi unjuk rasa 4 November 2016.
Menurut Din, isu menyesatkan bisa memecah belah kerukunan bangsa yang selama ini terjalin baik di Indonesia.
"Kita ingin bangsa yang majemuk atas dasar agama, suku, bahasa, budaya, tidak terganggu," kata Din saat Rapat Pleno Dewan Pertimbangan MUI di Gedung MUI, Jakarta, Rabu (9/11/2016).
(Baca: Undang Pimpinan Ormas Islam, Jokowi Sampaikan Terima Kasih Telah Sejukkan Suasana)
Din mengatakan, umat Islam harus bisa menjaga kerukunan ini demi mewujudkan konsep Bhinneka Tunggal Ika yang selama ini menjadi ciri khas Indonesia.
"Kami mengajak semuanya menjaga bersama-sama negara ber-Bhinneka Tunggal Ika ini," kata Din.
Din mengatakan, umat Islam tidak boleh terpecah hanya karena berdebat soal dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
(Baca: Di Depan Pimpinan Ormas Islam, Jokowi Tegaskan Lagi Tidak Lindungi Ahok)
"Jangan karena ulah satu orang kemudian kita ribut, sibuk, umat Islam pecah," kata Din.
Untuk itu, Din mengajak umat Islam tetap menjaga ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathoniyah.
"Kami juga menyerukan dan mengajak umat Islam terus memanjatkan doa kepada Allah SWT untuk kebaikan dan kemaslahatan bangsa," kata Din.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.